Pengamat: Masyarakat Jangan Latah Beli Emas

digtara.com |MEDAN – Pengamat Keuangan, Gunawan Benjamin, mengajak masyarakat untuk tetap berhati-hati jika ingin menginvestasikan uangnya ke produk emas. Masyarakat pun diajak untuk tidak latah, meski saat ini harga pergerakan harga emas memang masih sangat menjanjikan.

Baca Juga:

• Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat
• Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS
• Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Tren harga emas dunia dalam setahun terkahir memang mengalami kenaikan yang signifikan. Dari kisaran USD1.200 per troy ounce, menjadi sekitar USD 1.500 per troy ounce.

Menurut Gunawan, penguatan harga emas ini tidak terlepas dari tekanan yang diterima mata uang Dolar Amerika, seiring memburuknya data perekonomian Negeri Paman Sam. Selain itu, eskpektasi terkait dengan  penurunan suku bunga acuan Bank Sentral AS atau The FED juga turut memperburuk kinerja mata uang US Dolar sebelumnya.

“Nah, ditengah kenaikan harga emas belakangan ini. Saya berharap masyarakat jangan latah untuk ikut-ikutan membeli emas. Tetapi fahami terlebih dahulu mengapa harga emas ini bisa mengalami kenaikan. Sejauh ini saya melihat kondisi ekonomi global yang cenderung memburuk membuat banyak investor beralih ke emas,”sebut Gunawan, Rabu (9/10/2019).

Tetapi, apakah tepat jika membeli emas di posisi 1500-an US Dolar, atau sekitar 730 ribuan lebih per gramnya saat ini?. Menurut Gunawan, saat ini lah yang perlu diwaspadai. Jangan sampai terbentuk opini di masyarakat bahwa emas harganya akan naik terus.

Sebelum membeli emas sebaiknya masyarakat memastikan bahwa mereka akan mengikuti perkembangan ekonomi global yang mempengaruhi harga emas, guna menghindari kerugian.

Jika tren perkembangan suku bunga acuan di AS diopinikan atau diekspektasikan akan turun. Maka membeli emas saat ini masih memberikan ruang bagi penguatan harga emas itu sendiri. Artinya kita berpeluang mendapatkan keuntungan.

Selanjutnya, jika tensi perang dagang memburuk, emas bisa dibeli, karena saya yakin kondisi ekonomi yang buruk tersebut cenderung memunculkan sikap “cari aman” dengan membeli emas bagi semua investor di dunia.

HARGA EMAS MASIH BERPELUANG NAIK

“Secara teknikal, emas juga masih berpeluang naik dikisaran 2000 US Dolar per once troy. Atau diperkirakan akan mencapai harga 1 juta rupiah per gramnya. Tetapi ingat, faktor-faktor yang mempengaruhi harga emas harus kita update setiap hari setelah kita membeli emas. Jangan terlewatkan sedikitpun, karena dinamika ekonomi global cenderung sangat cepat berubah belakangan ini,”tukasnya.

Emas yang direkomendasikan, jelas Gunawan, adalah emas murni atau logam mulia. Bukan emas perhiasan. Oleh karena itu, kenali resiko sebelum membeli emas. Jangan hanya terbawa ajakan sesat pihak pihak yang tidak bertanggung jawab.

“Terlebih bagi pembeli emas yang beragama Islam. Jangan sampai ada pihak pihak tertentu yang sengaja menjual dinar (emas), namun harga acuan dinarnya tidak sepenuhnya mengacu kepada perubahan harga emas dunia. Jangan mudah terperdaya dengan grafik kinerja harga dinar tersebut. Harus dibandingkan dengan harga emas dunia,”pungkasnya.

Selanjutnya, kata Gunawan, pastikan membeli emas di tempat-tempat yang terpercaya. Jangan sampai serah terima fisik emasnya justru tidak ada. Selain itu jangan mudah terperdaya seandainya ada oknum penjual emas atau dinar yang menggunakan hadits saat menjual barang dagangannya.

“Terlebih jika tempat jualannya tidak resmi atau terpercaya, dan serah terima fisik emasnya juga tidak tersedia,”tandasnya.

US Dolar dan Emas merupakan instrument investasi yang paling banyak digunakan oleh investor di dunia (safe haven). Kinerjanya kerap bertolak belakang, kalau US Dolar naik, Emasnya cenderung turun dan sebaliknya.

[AS]