Jumat, 29 Maret 2024

Wall Street Ditutup Menguat Usai Lonjakan Data Tenaga Kerja AS

- Jumat, 03 Juli 2020 00:17 WIB
Wall Street Ditutup Menguat Usai Lonjakan Data Tenaga Kerja AS

digtara.com – Bursa saham Amerika Serikat, Wall Street berakhir menguat pada penutupan perdagangan, Kamis, 2 Juli 2020 waktu Amerika. Penguatan ini menyusul lonjakan data tenaga kerja yang mengimbangi berita seputar laju kasus virus korona,

Baca Juga:

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 0,36 persen atau 92,39 poin ke 25.827,36. Sedangkan indeks S&P 500 menguat 14,15 poin atau 0,45 persen ke level 3.130,01. Sementara Nasdaq Composite menguat 53 poin, atau 0,52 persen ke 10.207,63.

Indeks S&P 500 turun dari level tertinggi harian sebesar 3.165,81, di tengah penurunan volume perdagangan menjelang liburan Hari Kemerdekaan. Sementara itu, AS mencatat peningkatan virus corona harian terbesar sejak 9 Mei.

Sebelumnya, Florida melaporkan bahwa infeksi dan rawat inap melonjak paling besar, sedangkan Houston mengalami lonjakan pasien perawatan intensif. Angka-angka mengenai virus koroa mengimbangi data positif dari pasar tenaga kerja AS. Di mana data pasar tenaga kerja menunjukkan payroll naik 4,8 juta pada bulan Juni.

“Memasuki long weekend, mengapa memiliki posisi bullish yang ekstrem?” ungkap kepala strategi untuk AS di Ned Davis Research, Ed Clissold, seperti dikutip Bloomberg.

Pasar tenaga kerja AS membuat kemajuan lebih besar dari yang diperkirakan bulan lalu, namun optimisme atas rebound tertahan oleh tingginya PHK dan wabah virus korona yang muncul kembali di seluruh negeri.

Presiden Donald Trump masih mengatakan laporan tersebut menunjukkan ekonomi sedang “meraung kembali.” Stimulus kebijakan moneter dan fiskal besar-besaran membantu menurunkan suku bunga dan menjaga likuiditas sistem keuangan di masa sulit.

“Masih ada sentimen positif umum mengenai seberapa cepat pemulihan terjadi. Tetapi kami pikir pemulihan cenderung lambat, terutama jika melihat jumlah kasus virus korona terus meningkat,” kata presiden pasar global di TIAA Bank, Chris Gaffney.

Investor juga menimbang pernyataan dari Penasihat Ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow, yang mengatakan kepada Fox Business Network bahwa AS sangat tidak senang dengan China dan berencana melakukan pembatasan ekspor.

[AS]

 

https://www.youtube.com/watch?v=EzQrydxOTXA

 

Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel Youtube Digtara TV. Jangan lupa, like comment and Subscribe.

 

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru