Alternatif Mobil Listrik, BMW Jagokan Hidrogen
digtara.com - Dalam memenuhi target ambisius untuk nol emisi karbon dalam beberapa dekade mendatang dibutuhkan berbagai sumber energi terbarukan. Apalagi, permintaan elektrifikasi yang terus meningkat di kalangan dunia usaha, kota, dan negara.
Baca Juga:
Dikutip dari Hydrogen Central, zat hidrogen diperkirakan memainkan peran penting dalam membentuk masa depan kendaraan tanpa bahan bakar fosil.
Menurut Oliver Zipse, CEO BMW, mesin hidrogen akan memainkan peran penting di berbagai belahan dunia dalam jangka panjang.
Kendaraan sel bahan bakar hidrogen atau Hydrogen Fuel Cell Vehicle (HFCV) beroperasi dengan motor yang mirip dengan kendaraan baterai listrik atau Battery Electric Vehicle (BEV) tetapi menggunakan tumpukan sel bahan bakar dan bukan baterai yang berat.
Sel bahan bakar ini menggabungkan hidrogen (H2) dengan oksigen (O2) dari udara untuk menghasilkan uap air dan menghasilkan listrik.
Sederhananya, kendaraan sel bahan bakar adalah jenis hybrid yang disebut kendaraan listrik hybrid sel bahan bakar atau Fuel Cell Hydrogen Electric Vehicle (FCHEV).
Meskipun hidrogen adalah unsur paling melimpah di alam semesta, hidrogen biasanya tidak ditemukan dalam bentuk murni dan sering kali digabungkan dengan unsur lain.
Menciptakan hidrogen murni untuk kendaraan melibatkan proses intensif energi untuk memecah senyawa, biasanya berasal dari bahan bakar fosil seperti gas alam.
Meskipun kendaraan sel bahan bakar hidrogen memiliki kesamaan dengan kendaraan listrik (EV), kendaraan ini memiliki kualitas unik yang membedakannya.
Seperti mesin lainnya, mesin hidrogen dapat diisi bahan bakar dengan cepat dan mempertahankan jarak tempuh yang konsisten terlepas dari perubahan suhu.