Jumat, 22 November 2024

Rektor UWM: Pendidikan Berbasis Budaya Jadi Fokus Pembangunan Kampus Tahap II

Arie - Senin, 22 Juli 2024 16:00 WIB
Rektor UWM: Pendidikan Berbasis Budaya Jadi Fokus Pembangunan Kampus Tahap II
istimewa
Rektor UWM: Pendidikan Berbasis Budaya Jadi Fokus Pembangunan Kampus Tahap II

digtara.com - Pembangunan Kampus Universitas Widya Mataram (UWM) Tahap II dimulai kembali dengan dukungan penuh dari Kementerian PUPR dan Kementerian BUMN.

Baca Juga:

Setelah sukses menyelesaikan pembangunan Tahap I yang meliputi gedung rektorat, pendopo agung, dan beberapa ruang kelas, kini pembangunan dilanjutkan dengan fokus pada perluasan fasilitas pendidikan.

Hal tersebut disampaikan oleh Rektor UWM Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec. saat memberikan sambutan dan orasi kebudayaan dalam acara Sosialisasi Pembangunan Kampus UWM Tahap II dengan Masyarakat di Pendopo Agung Kampus Terpadu UWM pada Minggu (21/07/2024) petang.

Acara ini dihadiri oleh sekitar 90 peserta, termasuk Panéwu Kapanéwon Gamping, Komandan Rayon Militer (Danramil) Kapanéwon Gamping, Wakil Kepala Kepolisian Sektor (Wakapolsek) Kapanéwon Gamping, Lurah Banyuraden, serta beberapa perangkat desa dan tokoh masyarakat sekitar kampus. Jajaran Wakil Rektor, Dekan, dan beberapa pejabat struktural UWM juga turut hadir, bersama dengan perwakilan dari PT. Putra Utama Konstruksi dan PT. Surya Cipta Engineering sebagai pelaksana pembangunan.

Dalam sambutannya, Prof. Edy menekankan pentingnya pendidikan berbasis budaya di UWM, yang didirikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Sri Sultan Hamengkubuwono X dengan visi menciptakan sarjana yang tidak hanya pintar tetapi juga berkarakter dan berakhlak mulia. "Pembangunan tahap kedua ini didukung penuh oleh Kementerian PUPR dan Kementerian BUMN dengan total luas 7,475 meter persegi. Dukungan ini memungkinkan pembangunan beberapa gedung baru yang akan digunakan sebagai fasilitas pendidikan, seperti Gedung Widya Pambiji, Papan Radya, Piwulangan 1, dan Widya Nusantara," tambahnya.

Selain itu, akan dibangun juga Monumen Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Sri Sultan Hamengkubuwono X. Target penyelesaian pembangunan ini adalah akhir tahun 2024. "Penting bagi kita semua untuk bekerjasama dan adanya pengorbanan dari semua pihak untuk kelancaran pembangunan. Kita juga dapat menyebut pembangunan ini sebagai bentuk ibadah karena mendukung fasilitas pendidikan," ujar Prof. Edy.

Lebih lanjut, dalam sesi orasi budaya, Prof Edy menjelaskan bahwa UWM menerapkan konsep kampus berbasis budaya yang berlandaskan filosofi "Hamemayu Hayuning Bawana" untuk memelihara dan melindungi alam semesta, "Kampus Satriya" untuk menanamkan ajaran moral dan akhlak mulia, "Sengguh ora mingkuh" untuk mendidik mahasiswa menjadi individu rendah hati dan bertanggung jawab, "Greget" untuk membangun semangat tinggi dan gairah dalam menuntut ilmu, serta "Saiwji" untuk menekankan pentingnya fokus dan ketekunan dalam menjalankan amanah. "UWM bertekad melahirkan lulusan yang berilmu amaliah, beramal ilmiah, religius, dan berakhlakul karimah, sehingga dapat beradaptasi dan diterima dalam berbagai lingkungan," jelasnya.

Perwakilan dari PT. Putra Utama Konstruksi, Bapak Pamuji, S.T., menyampaikan permohonan izin dan maaf kepada masyarakat Banyuraden atas gangguan yang mungkin timbul selama proses pembangunan. "Kami meminta maaf sebelumnya jika ada berbagai gangguan keamanan maupun lingkungan saat proses pembangunan," katanya.

Ibu Ari Nuriana, S.T., perwakilan dari PT. Surya Cipta Engineering, menambahkan bahwa proyek ini akan berjalan dengan kualitas terbaik meskipun dengan waktu yang cepat. "Mohon izin dan mohon maaf kepada masyarakat atas adanya proses pembangunan karena akan ada berbagai kebisingan dan lalu lalang kendaraan proyek. Saya harapkan kita dapat bersama-sama mengawal proses pembangunan ini dengan target selesai 31 Desember 2024. Dengan waktu yang singkat tetapi kualitas tetap bagus," ujarnya.

Lurah Banyuraden, Bapak Sudarsiman, S.T., juga menyampaikan harapannya agar pembangunan ini dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat. "Pembangunan ini mempunyai dampak positif yakni memajukan pendidikan. Dampak negatif adalah akan adanya gangguan kebisingan. Saya mengharapkan adanya komunikasi yang baik dan ikut mengawal pembangunan ini. Setelah pembangunan selesai, diharapkan dapat memberi manfaat untuk masyarakat," katanya.

Panewu Gamping, Tamzis Sarwana, S.Sos, M.I.P., menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan. "Masyarakat dapat membersamai proses pembangunan ini. Agar ke depannya kegiatan kampus juga dapat memberdayakan masyarakat dan UMKM. Kita harus saling menjaga proses pembangunan kampus dan jika sudah selesai dapat memberi manfaat pendidikan bagi anak cucu kelak," ujarnya.

Dengan tema "Menuju UWM Unggul Berbasis Budaya," acara sosialisasi ini diharapkan dapat mendorong UWM menjadi universitas unggul dengan daya saing tinggi, baik dalam akreditasi maupun kualitas lulusan. Dukungan dari semua pihak, termasuk masyarakat, pemerintah, dan dunia usaha, sangat diperlukan untuk mencapai visi ini.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Arkeolog Inggris Dr Edmund Edwards McKinnon: Edy Rahmayadi Sosok Penyelamat Situs Benteng Putri Hijau

Arkeolog Inggris Dr Edmund Edwards McKinnon: Edy Rahmayadi Sosok Penyelamat Situs Benteng Putri Hijau

KPU Kota Kupang Buka Layanan DPTb di Kampus-kampus

KPU Kota Kupang Buka Layanan DPTb di Kampus-kampus

UWM Terima Gamelan Jawa Gagrag Ngayogyakarta Hadinigrat pada Dies Natalis ke-42

UWM Terima Gamelan Jawa Gagrag Ngayogyakarta Hadinigrat pada Dies Natalis ke-42

Prof. Edy Soroti Regresi Demokrasi di Indonesia: Indeks Naik, Kualitas Menurun

Prof. Edy Soroti Regresi Demokrasi di Indonesia: Indeks Naik, Kualitas Menurun

Rektor UWM: Langensekar, Upaya Lestarikan Budaya dengan Potensi Go International

Rektor UWM: Langensekar, Upaya Lestarikan Budaya dengan Potensi Go International

UWM dan Sejarah Ndalem Mangkubumen dalam Kemegahan Garebeg Mulud 2024

UWM dan Sejarah Ndalem Mangkubumen dalam Kemegahan Garebeg Mulud 2024

Komentar
Berita Terbaru