Gandeng Puskesmas Oepoi, Dosen dan Mahasiswa Psikologi FKM Undana Beri Pelatihan Stimulasi Perkembangan Anak
digtara.com - Dosen dan mahasiswa program studi Psikologi, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, NTT memberikan pelatihan stimulasi perkembangan anak pada orangtua dengan Balita.
Baca Juga:
Kegiatan ini merupakan wujud pengabdian kepada masyarakat sebagai salah satu dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Para dosen dan mahasiswa Psikologi ini menggandeng Puskesmas Oepoi, Kupang dan digelar pada Jumat (2/8/2024) di aula Puskesmas Oepoi Kupang.
Tim dosen dipimpin Dian Lestari Anakaka, S.Psi M.Psi Psikolog (Ketua Tim Pengabdian) dan Feronika Ratu, S.Psi M.Psi Psikolog serta Shela C Pello, S.KM M.Kes.
Kepala Puskesmas Oepoi, Elfride Ruth menyambut baik kegiatan pelatihan stimulasi perkembangan pada Balita dan memfasilitasi dengan menyediakan tempat kegiatan di aula puskesmas Oepoi.
Ketua tim pengabdian, Dian Lestari Anakaka, S.Psi M.Psi Psikolog menyebutkan kalau kegiatan ini dilakukan agar orangtua dengan anak balita memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan stimulasi perkembangan secara mandiri di rumah terutama berkaitan dengan kemampuan dasar.
Stimumasi ini meliputi motorik halus sebagai aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu.
"Juga melibatkan otot-otot kecil tetapi memerlukan koordinasi yang cermat memotong atau menggunting, menjepit, menempel, menggambar, menulis," ujarnya, Jumat (2/8/2024).
Ada pula motorik kasar yakni aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan otot-otot besar seperti mengangkat kepala, berguling, duduk, berdiri, berjalan, berlari, melompat, menendang.
Selain itu kemandirian dan sosialisasi aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri anak.
"Anak bisa makan sendiri, membereskan mainan setelah bermain, berpisah dengan ibu/pengasuh, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya," tambahnya.
Disisi lain juga bicara dan bahasa sebagai aspek yang berhubungan dengan kemampuan memberikan respon terhadap suara, berbicara, berkomunikasi, mengikuti instruksi.
Kegiatan ini melibatkan 30 peserta orangtua dengan anak balita.
Diakui kalau semua belum pernah mengikuti pelatihan stimulasi dan tidak mengetahui mengenai kemampuan dasar perkembangan yang harus distimulasi.
"Setelah kegiatan, semua peserta memahami mengenai stimulasi perkembangan, bentuk-bentuk kemampuan dasar dan cara-cara melakukan stimulasi secara mandiri di rumah," tambahnya.
Ketua Tim juga menyebutkan kalau kegiatan seperti ini dapat terus dilakukan sehingga anak-anak balita dapat terstimulasi dengan baik dan tugas perkembangannya sesuai dengan usia.
Hal ini akan berkontribusi baik pada program-program pengentasan stunting di Nusa Tenggara Timur karena orangtua memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan stimulasi perkembangan pada anak balita beriringan dengan stimulasi gizi dan perbaikan sanitasi.