Dapat Kiriman Pakaian Disisipi Sabu, Pegawai BPJN NTT Diamankan Polisi

digtara.com – DG (30), pegawai Satuan Kerja (Satker) Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional (P2JN), Balai pelaksanaan jalan nasional (BPJN) NTT diamankan polisi, Sabtu (6/2/2021) petang.

Baca Juga:

• Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat
• Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS
• Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

DG ditangkap anggota Subdit II Dit Resnarkoba Polda NTT dipimpin Kasubdit II, Kompol Semuel S Simbolon, SH, di tempat kost nya di Jalan Timor Raya, Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang.

DG dan rekannya menempati kamar kost nomor 3 di tempat kost “Jovanco” milik Nathanael Pandie.

Polisi mengetahui kalau DG mendapat kiriman narkoba jenis sabu dari Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) sejak beberapa hari lalu.

Paket kiriman tersebut dikirim ke alamat dan nama DG melalui jasa pengiriman JNE.

Baca: Viral Video Dugem, Kasat Narkoba Polres Pematangsiantar Terancam Dicopot

Saat petugas JNE mengantar paket kiriman tersebut, DG sedang ada di tempat kostnya.

Begitu petugas JNE tiba dan menyerahkan paket kiriman ini, polisi langsung menyita paket kiriman tersebut.

DG beralasan kalau paket yang diterima merupakan kiriman pakaian dari rekannya di Mataram, NTB.

Polisi tidak langsung percaya. Disaksikan pemilik tempat kost, petugas JNE dan DG sendiri, polisi mulai membongkar isi paket tersebut.

DG Tidak bisa Mengelak

Isi paket ternyata berisi pakaian robek dan kumal. Ada satu potong celana jeans pendek, satu buah jaket kain warna coklat dan beberapa potong pakaian yang sudah lusuh dan robek.

DG masih meyakinkan kalau dalam paket itu tidak ada barang yang mencurigakan.

Polisi mulai meneliti satu per satu bagian pakaian dalam paket tersebut. Polisi menemukan satu paket narkoba jenis sabu dalam plastik yang disisip secara rapi pada lipatan celana jeans pendek.

DG pun tidak bisa mengelak saat polisi menunjukkan barang bukti sabu dalam plastik.

Baca: Tewas di Bawah Tower, Jenazah Penjual Balon di Kupang Dievakuasi Satgas Covid-19

“Benar itu paket sabu tapi bukan punya saya. Itu punya teman saya yang dia pesan. Saya tidak tahu apa-apa,” ujar DG berusaha mengelak.

Ia juga menolak difoto saat petugas JNE hendak mengambil gambar bahwa barang kiriman sudah diterima sesuai alamat penerima.

“Saya tidak mau difoto karena barang itu bukan milik saya tapi milik teman kost saya,” tandas DG sambil menutupi wajahnya dan tidak menyebutkan nama temannya yang memesan.

Polisi pun langsung menggiring DG ke mobil polisi dan dibawa ke kantor Direktorat Resnarkoba Polda NTT bersama barang bukti untuk proses hukum lebih lanjut.

Mereka meminta DG menjelaskan semuanya kepada penyidik saat diperiksa di Direktorat Resnarkoba Polda NTT.

John Pandie, pemilik kost yang dikonfirmasi pasca penangkapan ini mengaku kaget dengan penangkapan ini.

Ia mengaku kalau DG dan rekannya sudah tiga bulan menghuni kamar kost nomor 3.

“Saya hanya tahu kalau mereka kerjanya di kantor BPJN untuk urusan proyek dan mereka baru pindah dari Bali,” tandasnya.

Dapat Kiriman Pakaian Disisipi Sabu, Pegawai BPJN NTT Diamankan Polisi