Pasca Longsor Batang Toru: Kisah Pilu Markus Kehilangan Mertua, Istri dan Lima Anaknya
digtara.com – Kisah pilu dialami Markus, 33, di tengah bencana longsor yang terjadi di areal PLTA Batang Toru. Ia kehilangan istri dan kelima anaknya dalam bencana yang menghempaskan rumah mertuanya itu pada Kamis (29/4/2021) lalu.
Baca Juga:
Diberitakan digtara.com sebelumnya, rumah yang tergulung longsor disebut-sebut juga merupakan kedai kopi itu ternyata milik mertua Markus bernama Anius Waruwu.
Di dalam rumah tersebut ada ibu mertuanya, istrinya bernama Helmawati (31) dan lima anaknya yakni Juffiter (11), Novita (9), Sutan Fari (7), Sabrio (5) dan Risda (2). Selain itu, juga ada dua anak parebannya.
Markus selama ini bekerja sebagai karyawan grosir di Kota Medan. Sebelum longsor terjadi, istrinya memintanya pulang.
“Pada hari naas isteri saya (Helmawati,31, korban di temukan meninggal) sempat menelpon. Pesannya bang pulanglah anak-anak rindu nanti kita tak jumpa,” kata Markus kepada ANTARA, Sabtu (1/5/2021).
Ia berkisah sambil sesekali mengusap muka wajahnya yang tampak muram karena tak kuasa menahan kepedihan. Pria berkulit putih ini mengaku seakan mimpi keluarganya begitu cepat pergi dengan cara yang begitu tragis.
“Bagai mimpi seakan tak percaya komunikasi HP Kamis pukul 12.30 WIB itu ternyata pertanda untuk perpisahan yang selama-lamanya bersama isteri dan kelima anak-anak ku,” ucapnya terbata.
Hingga Jumat, tim evakuasi sudah ditemukan tiga korban meninggal, termasuk istrinya.
“Kini dia (Helmawati) pergi bersama anak-anak dan kedua mertua serta semua keponakan saya,” ujarnya seraya berharap korban yang lain bisa cepat ditemukan.
Diduga, korban total berjumlah 12 orang. Hinggga berita ini diturunkan, 9 jenazah korban masih terus dicari.