8 Fakta Menarik dari Laga Pembuka Euro 2020 Italia Vs Turki

digtara.com – Duel Italia vs Turki merupakan laga pembuka Euro 2020 yang dihelat di Stadion Olimpico, Roma, pada Sabtu (12/6/2021) dini hari WIB.

Baca Juga:

• Jadwal Euro 2024 Turki vs Portugal Malam Ini: Prediski Line Up, Head to Head dan Link Live Streaming
• Merajut Kolaborasi Budaya dan Pendidikan: UWM dan Yunus Emre Enstitusu
• Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Gli Azzurri, julukan timnas Italia, tampil sangat solid dan berhasil mengalahkan Turki dengan skor cukup telak, 3-0.

Tiga gol kemenangan timnas Italia tercatat atas nama Merih Demiral (53′- bunuh diri), Ciro Immobile (64′) dan Lorenzo Insigne (79′).

Dari kemenangan tersebut, terungkap beberapa fakta yang menarik.

Berikut fakta-faktanya:

1. Skor Bersejarah

Skor ini memantapkan langkah awal Italia di turnamen ini sekaligus mencatatkan hasil bersejarah.

Ya, ini jadi kali pertama Italia mampu mencetak tiga gol sepanjang keikutsertaan di Piala Eropa.

Dari 38 pertandingan sebelumnya di ajang tersebut, Italia paling banyak mencetak dua gol termasuk saat menjuarai turnamen ini pada 1968.

2.Performa Gemilang Berlanjut

Kemenangan ini melanjutkan catatan mantap Italia bersama Roberto Mancini, yakni sembilan kemenangan beruntun tanpa kebobolan dan membuat 28 gol!

Tim terakhir yang berhasil mengalahkan Italia asuhan Roberto Mancini adalah timnas Portugal. Itu pun terjadi tiga tahun lalu tepatnya 10 September 2018!

“Kemenangan sangat penting untuk kami. Kami berhasil memulai turnamen dengan kemenangan. Ini adalah momen membanggakan untuk seluruh publik Italia,” kata Mancini usai menang atas Turki

3. Pengakuan Senol Günes

Pelatih Turki Senol Günes pun mengakui timnya kalah dari tim yang lebih baik.
“Itu bukan hari kami. Kami mulai kehilangan bola dan tidak bisa maju. Italia lebih baik – kami kalah dari tim yang lebih baik. Ini adalah turnamen. Kami memiliki dua pertandingan lagi. Kami akan melakukannya persiapkan diri kita untuk pertandingan Wales terlebih dahulu.”

4. Faktor Penonton

Sudah lama para pemain sepakbola tidak merasakan aura semangat dari pendukungnya.

Dan ketika penonton hadir di paga EURO 2020, rasanya jadi spesial. ESPN melansir ada total 16 ribu penonton yang hadir, termasuk ada suporter Turki.

Roberto Mancini menyanjung dukungan tiada henti dari suporter padahal hanya mengisi stadion yang tidak dalam kapasitas normalnya.

“Penonton membantu kami, dan itu penting sekali bagi kami dalam mengalirkan bola dengan cepat,” sambung Mancini.

5. Gol Bunuh Diri Pertama

Turki sempat mampu menahan Italia tanpa gol di babak pertama. Situasi berubah untuk tim tamu setelah Demiral mencetak gol bunuh diri di menit ke-53.

Ternyata, gol itu menjadi untuk pertama kalinya ajang Euro dibuka lewat gol bunuh diri. Dan secara keseluruhan, bek Juventus itu menjadi pencetak gol bunuh diri ke-10 sepanjang sejarah Euro.

6. Terus Menyerang

Pertahanan Turki sebenarnya sangat kokoh. Namun Italia tampil agresif tak kenal lelah.

“Saya pikir kami menunjukkan kesabaran pada malam ini. Turki adalah tim kuat yang menciptakan masalah buat tim-tim papan atas,” kata Ciro Immobile kepada Rai Sport.

“Kami mencoba membuat mereka kelelahan pada babak pertama, memindahkan bola dari kiri ke kanan, mencoba merenggangkan mereka,” tambah striker Lazio itu.

7. Statistik Jomplang

Usai babak pertama dengan skor kacamata (0-0), Italia tampil ganas di babak kedua.

Pada masa turun minum, statistik mencatat bahwa Italia mencatat 14 tembakan, berbanding nol milik Turki!

Menurut Opta, itu adalah selisih jumlah tembakan paling jomplang dalam laga babak pertama Euro sejak 2004, persisnya bentrokan Belanda (16 tembakan) kontra Latvia (1).

8. Spinazzola MOTM

Terpilih sebagai Man of the Match (MOTM) versi UEFA di laga ini, Leonardo Spinazzola memegang peran penting pada kemenangan kali ini.

Bek kiri AS Roma itu mencatatkan 5 kali membuat ball recovery, 1 kali blok, dan akurasi passing sebesar 83 persen.

Adapun jarak tempuh Spinazzola pada laga tersebut yakni 10,4 kilometer.

Dia jadi salah satu pemain dengan performa terbaik, posisinya sebagai bek kiri benar-benar membuat lawan kelimpungan.

“Pelatih selalu meminta saya untuk naik ke depan dan menekan lawan, tapi terkadang saya minta waktu untuk bernapas. Itu sungguh melelahkan!” tandasnya.

Italia sudah ditunggu Swiss pada pertandingan kedua di tempat yang sama, Kamis (17/6) dini hari WIB.

Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel Youtube TVDigtara. Jangan lupa, like comment and Subscribe