Terkuak! Sandiwara Pelaku Penyiram Air Keras ke Pacar di Medan, Pura-pura Pingsan Saat Kekasihnya Tewas
digtara.com – Pelaku penyiraman air keras sempat mengarang cerita soal penyebab kematian pacarnya SNR (15). Dari mulai mengaku disiram air keras oleh orang tak dikenal hingga pura-pura pingsan saat korban meninggal di rumah sakit.
Baca Juga:
” Pas dirumah sakit pura pura pingsan dia, nangis nangis pas dikasih minum tersedak dia,” ucap ibu korban Nani Mirnani (51) kepada digtara.com di kediamannya Jalan Sejati, Medan Polonia, Senin (27/9/2021).
Baca:Â Kronologi Pria di Medan Siram Air Keras Kekasihnya yang Masih 15 Tahun Hingga Tewas
Sikap kepedulian pelaku juga ditunjukkan sejak membawa korban ke klinik hingga ke rumah sakit Mitra Sejati.
Nani menceritakan, ketika di rumah sakit pelaku yang rumahnya hanya berjarak beberapa meter saja, juga sempat menenangkan mereka yang sedang dilanda kesedihan.
“Sempat dia samperin saya, nenangkan saya. Cuma gak saya gubris karena memang lagi suasananya pada nangis semua,” Ucapnya lagi.
Bahkan Nani mengatakan bahwa pelaku juga ikut mengantarkan korban dari rumah sakit kerumahnya.
“Diapun sempat ikut nganter anak saya dari rumah sakit ke rumah, di rumah pun nangis-nangis dia,” ucap Nani.
Dalam kronologi yang diungkap pihak kepolisian terungkap bahwa pelaku membawa korban berkeliling dari Jalan Stasiun kemudian mengarah ke kawasan pemakaman warga keturunan tionghoa.
Saat di tempat sepi, pelaku menghentikan motor dan mengatakan kalau ban kempes. Saat itulah korban disiram air keras jenis soda api.
Usai disiram dan korban berteriak, pelaku membawanya ke rumah dalam kondisi tak sadarkan diri.
Menurut penuturan Dodi, abang korban, pelaku mengaku korban disiram air keras oleh orang tak dikenal yang menguntit mereka saat di jalan.
“Jadi dia mengaku kalau mereka diikuti dan adik saya terkena siraman air keras dari orang yang mengikuti itu,” ungkap Dodi.
Namun pihak keluarga tak percaya begitu saja. Sebab banyak kejanggalan yang mereka rasakan.
Pihak keluarga berharap Pelaku dihukum yang seberat beratnya atas perbuatannya.
“Semoga dihukum yang berat bang, dia anak saya yang paling saya banggakan, tiba tiba hilang ( meninggal), anak saya sudah janji kesaya mau menyenangkan kami, jadi semoga pelaku dihukum setimpal sama perbuatannya,”harap Nani, ibu korban. (mag-03)