Senin, 23 Desember 2024

Dukung Dokter G Terkait Dugaan Vaksin Kosong, Relawan Vaksinator Ungkap Fakta Ini

- Senin, 31 Januari 2022 02:28 WIB
Dukung Dokter G Terkait Dugaan Vaksin Kosong, Relawan Vaksinator Ungkap Fakta Ini

digtara.com – Kasus dokter G yang kini jadi tersangka dugaan vaksin kosong setelah viral, menjadi perhatian di kalangan dokter. Terutama mereka yang terlibat sebagai relawan vaksinator.

Baca Juga:

Salah satunya dari dr Binsar P Sitanggang, SpOG(K) MH, relawan vaksinator Kabupaten Asahan-Sumut. Ia mengunggah hasil diskusinya dengan beberapa rekan di akun facebook pribadinya yang dilihat digtara.com, Senin (31/1/30/2022).

“Dr G mendapat Surat Perintah Tugas dari Organisasi Profesi, dapat diartikan beliau sebagai RELAWAN VAKSINATOR penanggulangan Pandemi Covid-19,” ungkapnya mengawali.

Ia mengungkap, saat melakukan penyuntikan, perawat memberikan suntikan yang telah diisi sebelumnya lalu vaksinator melakukan antisepsis dan melakukan injeksi pada otot deltoid kiri.

dr Binsar juga mengungkap beberapa fakta setelah melihat video yang diviralkan berkali kali dan menganalisanya.

1. Saat dilakukan injeksi, jari jempol vaksinator berada diatas tepat didudukan pendorong alat suntik.
Dapat dipastikan, vaksinator melakukan perlakuan penyuntikan.
Secara kasatmata dengan dosis minimal 0,5 cc adalah tidak bermakna dan tidaklah terlihat dengan jelas adanya aliran cairan yang mengalir ataupun penanda yang ikut bergerak.

Vaksinator akan merasakan adanya bunyi klik ataupun pendorong telah menyentuh dasar tabung suntikan.

2. Kualitas standarisasi penyimpanan vaksin di lokasi tempat penyuntikan massal.

3. Test Antibodi pasca vaksinasi tidak menjadi dasar vaksinator menyuntikkan vaksin kosong.

Kemudian, soal bukti bahwa vaksin tersebut sudah masuk atau tidak ke tubuh penerima vaksin, sebenatnya tidak bisa dilihat berdasarkan tes antibodi.

“CDC tidak menyarankan pemeriksaan antibodi untuk menilai imunitas pasien pasca vaksinasi, ” tulisnya.

Ada beberapa alasan mengapa pemeriksaan ini tidak disarankan.

Pertama, pemeriksaan antibodi yang ada saat ini tidak didesain untuk menilai antibodi dari vaksin melainkan untuk menilai antibodi dari penyakit. Tes-tes antibodi ini memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang bervariasi tetapi umumnya kurang baik.

Kedua, kadar antibodi dalam serum belum terbukti berhubungan dengan kemampuan proteksi terhadap infeksi. Imunitas yang dimediasi oleh sel (cell-mediated immunity) yang sebenarnya berperan penting dalam perkembangan respons imun setelah vaksin tidak dinilai oleh tes antibodi yang ada.

Ketiga, aat ini belum ada pedoman (guideline) untuk menginterpretasikan hasil tes antibodi yang dilakukan setelah vaksin. Para ahli belum bisa menentukan apakah hasil tes ANTIBODI YANG NEGATIF berarti bahwa pasien tidak mengembangkan respons imun terhadap vaksin, atau tes antibodi yang digunakan tidak memeriksa jenis antibodi yang tepat, atau hasil tes antibodi tersebut adalah NEGATIF PALSU.

Keempat, vaksinasi dalam komunitas bekerja dengan cara membentuk herd immunity. Instruksi untuk melakukan pemeriksaan yang sebenarnya tidak perlu dapat membuat pasien enggan untuk melakukan vaksin.

Selain itu, bila hasil tes antibodi menunjukkan respons imun yang baik sehabis dosis pertama vaksin, pasien mungkin akan merasa tenang dan merasa tidak perlu menjalani dosis kedua, sehingga proteksi imunnya dan herd immunity menjadi terganggu.

“Salam Sehat Vaksinator👊👊tetap bekerja untuk penanggulangan pandemi covid 19,” tulis dr Binsar mengakhiri.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
:
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru