Kasus Premanisme Terhadap Pedagang Ayam Penyet, Diduga Mangkrak di Polsek Medan Sunggal
digtara.com – Kasus premanisme yang diduga dilakukan oleh owner kosmetik inisial B terhadap pedagang ayam penyet, mangkrak, di Polsek Medan Sunggal, Sabtu (7/5/2022).
Baca Juga:
Pasalnya hingga sampai saat ini belum ada tindak lanjut dari pihak kepolisian terkait dugaan tindakan premanisme terhadap korbannya yang adalah pedagang ayam penyet di Medan. Tindakan tersebut dilakukan segerombolan (geng) diduga orang suruhan B.
“Buat laporan ke Polsek Sunggal, langsung dikirim dua orang petugas untuk olah TKP, cek, foto, semua. Proses tak ada bang, karena orang itu ga nampak ngelempar CCTV,” kata Kumar Resen (38) pedagang ayam penyet yang jualannya dirusak tersebut.
Baca: Terekam CCTV Aksi Dugaan Pelecehan Seksual Terhadap Karyawati Muda di Sebuah Minimarket di Deliserdang
Ia sangat menyayangkan peristiwa tersebut sampai saat ini tidak ada tindak lanjut, lantaran pihak kepolisian dinilai tak serius memberantas kasus premanisme yang ada di kota Medan.
“Prosesnya ga jalan udah beberapa bulan,” kata pedagang tersebut melalui telepon selulernya kepada digtara.com.
Baca: Warung Ayam Penyet Diserang Geng Motor, Polisi: Sudah Ditindaklanjuti Polrestabes Medan
Pihaknya membuat laporan ke Polsek Sunggal dengan bukti laporan STTLP/B/388/X/2021/SPKT/POLSEK SUNGGAL.
Jika mengacu pada bukti rekam CCTV-nya jelas terlihat pelaku bersama gengnya terekam membawa benda tumpul untuk melakukan pengrusakan lokasi jualan tersebut.
“Arah rumah kami di depan pasar balik badan nunjuk keluar jejaknya, terus CCTV juga dia beserta grombolannya oper operan batu juga nampak di CCTV-nya,” katanya.
Namun, sampai saat ini belum juga ada kejelasan dari Polsek Medan Sunggal terkait pengrusakan warung ayam penyet yang kerap memberikan sedekah kepada tunanetra itu.
Tak sampai di situ, pelaku inisial B bersama gengnya juga mengacam masyarakat yang hendak membeli dagangan ayam penyet korban. Hal ini membuat pendapatan warung ayam penyet tersebut turun drastis.
Baca: Diserang Geng Motor, Warung Ayam Penyet di Simpang Pemda Hancur
“Saat itu ga ada yang mau beli ayam penyet kami bang, karena diancam sama dia yang beli. Digaduhin yang beli, dipermalukan, jadi orang takut mau beli, orang takut pesan,” ungkapnya.
Bahkan usai melakukan tindakan premanisme dengan cara pengrusakan, pelaku kembali melakukan penghinaan terhadap keluarga korban melalui live streaming media sosial bersama rekannya.
“Dia live lagi, dihinanya saya istri saya, anak anak saya, dimaki maki sama dia,” sebutnya.
Diketahui, terduga pelaku bersama gengnya yang berjumlah 6-8 orang pada 5 Oktober 2021 datang ke rumah korban melakukan pengrusakan fasilitas jualan ayam penyet korban.
“Datang dua mobil masuk ke rumahku terus teriak teriak dia dirumahku bang, pada saat itu jam 12 malam aku lagi di kamar sama anakku,” katanya.
Melihat ada keributan korban keluar pantau situasi terkini disekitar.
“Kami keluar pintu pagar, kaca udah pecah pecah, cepat cepatlah kami buka pintu rumah, kami liat di depan itu kaca sudah berserak, pot bunga berserak,” jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, pelaku juga terlibat kasus penganiayaan terhadap anak dibawah umur dan ditetapkan tersangka oleh pihak kepolisian.
Kasus Premanisme Terhadap Pedagang Ayam Penyet, Diduga Mangkrak di Polsek Medan Sunggal