Kamis, 05 Desember 2024

Foto Anaknya Sempat Viral Terkait Tuduhan Penganiayaan Siswa SD di Binjai, Orangtua Tidak Terima

Hendra Mulya - Jumat, 10 Juni 2022 13:18 WIB
Foto Anaknya Sempat Viral Terkait Tuduhan Penganiayaan Siswa SD di Binjai, Orangtua Tidak Terima

digtara.com – Postingan Facebook oleh akun Santy Machan yang viral tentang kematian anaknya berinisial MIA (11) memicu kemarahan orangtua siswa yang tertuduh. Pasalnya postingan itu sempat menampilkan foto anaknya, sebelum akhirnya dihapus.

Baca Juga:

Orang tua yang tertuduh merasa dirugikan dan tak terima atas postingan yang memajang foto-foto anak mereka, meski  kini sudah dihapus.

Menurut Tuti, salah satu orangtua yang wajah anaknya diunggah ke Facebook menyatakan, saat MIA meninggal, sejumlah orang tua sekelasnya datang ke rumah untuk menyampaikan belasungkawa. Bahkan sebelum viral, pihak sekolah sempat ada melakukan pertemuan dengan pihak tertuduh dan korban.

“Kami datang untuk memberikan empati dan simpati. Tapi kedatangan kami dianggap orang tua dia (korban) untuk berdamai. Seolah-olah anak kami memang bersalah. Terkejut lah kami, karena memang anak kami tidak ada memukul anaknya. Bahkan orang tuanya bilang gak akan berdamai, artinya bicara uang tanggung jawab,” kata Tuti, orang tua R, saat ditemui di Sekolah Dasar Negeri 023971, Jalan Umar Baki, Kelurahan Payaroba, Binjai Barat, Jumat (10/6/22).

Tuti bilang, anaknya tidak masuk ke sekolah bersamaan dengan M, murid lain pada Sabtu (21/5). Namun orang tua MIA, Santi Citra Dewi menuding beberapa di antara mereka, telah memukul anaknya.

Bahkan dia menduga, Santi sengaja mengembuskan isu ini demi sesuatu yang diharapkan.

“Anak saya hari sabtu tidak hadir, sebagaimana yang dibilang oleh orang tua dia (korban),” ucapnya.

Setelah beberapa pekan MIA meninggal, para orang tua murid yang diduga memukul korban dipanggil ke sekolah. Ini dilakukan karena Santi menyebut, bahwa anak-anak mereka terlibat dalam kasus dugaan penganiayaan hingga meninggalnya MIA.

“Setelah meninggal, anak-anak kami dipanggil dan saya diminta untuk datang ke sekolah. Kata guru anak sekolah, anak saya terlibat,” jelasnya.

Karenanya, dia tak terima dengan perlakuan Santi dan suaminya. Terlebih, kata dia, anaknya tidak pernah mukul sampai begitu parahnya.

“Saya tidak terima, dengan apa yang telah diucapkan oleh orang tua korban. Saya sempat tanya, pernah pukul, anak saya pernah bilang, karena dia (korban) mengejek anak saya. Tapi anak saya bilang, tangannya yang dipukul bukan badan,” jelasnya.

Karena itu, ia sangat kecewa karena foto anaknya sampai terpampang di facebook.

“Bersihkan nama anak kami, karena di media sosial anak kami dibilang pembunuhan dan dipampang foto anak kami di media sosial,” tambah Tuti.

Menunggu Pihak Sekolah

Saat ini, para orang tua dari anak yang diduga memukuli korban tengah menunggu keputusan dari pihak sekolah untuk dapat menyelesaikan kasus ini.

“Kami menunggu dari pihak sekolah bagaimana kelanjutannya. Karena anak kami tidak pernah terlibat,” ungkapnya.

Kata Wali Kelas

Sementara, Zulfami selaku Wali Kelas MIA juga angkat bicara terkait hal ini. Kata Zulfami, korban telah mengidap penyakit bawaan dan dibuktikan dengan sering tidak masuk sekolah.

Namun dia tak mengetahui persis, penyakit apa yang diidap MIA.

“Dia jarang masuk kelas. Kata orang tuanya, dia sakit. Asal tidak masuk sekolah, pasti alasannya karena sakit,” kata dia di SDN 023971.

Zulfahmi juga berusaha menutupi absensi korban karena sering tidak masuk. Ini dilakukan dia agar korban tidak tinggal kelas.

“Di absen saya tutupin karena kasihan kan, kalau (absen) terlalu banyak bisa tidak naik kelas,” ucapnya.

Ditambah lagi, orang tua korban, Santi Citra Dewi juga tidak memberitahukan anaknya telah mengidap penyakit apa. Selama di sekolah juga, kata dia, korban terbilang anak yang pendiam.

Bahkan, korban memilih duduk sendiri di bagian belakang kelas.

Dikatakan dia, korban juga jarang mengerjakan tugas sekolah.

“Dia juga jarang kerjain tugas dari sekolah. Maaf cakap, dia juga kurang bisa membaca. Dia anaknya polos, dan suka duduk menyendiri di belakang,” ungkapnya.

Selain itu, korban juga sering marah dengan murid lain, apabila diganggu. Menurutnya, ejek-ejekan sesama murid SD itu hal lumrah, lantaran masih suka bermain.

“Dia juga diganggu terkadang marah-marah kepada teman-temannya, malah lebih marah dari pada murid yang lain.” ucapnya.

Dia menambahkan, korban juga sering bertengkar dengan siswa lain. Namun demikian tidak terjadi perkelahian yang parah.

“Memang ada mukul, tapi bukan pukul pada bagian dada hanya di tangan saja. Kalau muntah tidak pernah di sekolah,” jelasnya.

Pihak sekolah, kata dia, juga terkejut dengan adanya laporan ini. Sebab, setiap kali siswa bertengkar pasti mendapat hukuman.

Apalagi sampai ada yang sakit, sekolah langsung memberi pertolongan pertama dari guru-guru yang ada.

“Jadi tidak ada sekolah yang membiarkan anak-anak sakit atau kenapa-kenapa di sekolah,” ujarnya.

Seingatnya, tidak pernah adanya perkelahian atau pengeroyokan yang dilakukan siswa lain terhadap Ikshan. Apalagi, anak SD tidak seperti remaja SMA, yang berkelahi pasti menggunakan barang atau senjata tajam, sehingga membahayakan nyawanya.

“Kami juga heran, karena pengakuan dari murid-murid tidak ada yang sampai memukuli terlalu sadis. Taulah kalau anak SD bertengkar bagaimana, tidak seperti anak SMA yang sampai membawa benda tajam,” pungkasnya.

Unggahan status Facebook orang tua MIA menyita perhatian hingga Kapolres Binjai, AKBP Ferio Sano Ginting datang ke rumah korban.

Oleh orang nomor satu di Polres Binjai menyarankan agar keluarga korban membuat laporan, demi membuka tabir kematian dugaan penganiayaan tersebut.

Dalam postingan ibu MIA, anaknya meninggal dunia diduga dianiaya oleh teman sekolahnya.

Semula sang ibu beranggapan kalau MIA tutup usia karena sakit, namun belakangan teman korban menyampaikan kalau ada terjadi dugaan penganiayaan hingga mengakibatkan nyawanya melayang.

foto anaknya viral. foto anaknya viral

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Hendra Mulya
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru