Pengakuan Istri Korban Pembunuhan di Kupang: Pelaku Sering Makan Gratis di Rumah
digtara.com – Fakta baru terkuak dalam kasus pembunuhan Buche Timo yang baru saja direkonstruksi. Ternyata, salah satu pelaku, Tian Adu, adalah orang yang dikenal korban. Istri korban pembunuhan di Kupang mengungkap sejumlah fakta.
Baca Juga:
Bahkan, Tian Adu sering makan dan minum di rumah mereka secara gratis.
Hal ini diungkap istri korban, Mariana Ludji (35), yang hadir menyaksikan rekonstruski tersebut tak kuasa menagah tangis.
Baca: Reka Ulang Kasus Pembunuhan di Kupang, Lima Tersangka Aniaya Korban dengan Tangan dan Batu hingga Tewas
“Saya kenal karena sering datang ke rumah. Kebetulan suami saya jualan makanan dan Tian Adu sering ambil makanan tanpa membayar†ujarnya.
Hal yang membuat Mariana tak kuasa menahan kecewa adalah, Tian Adu tega membuat suaminya meninggal dunia.
Baca: Suami Dibunuh Secara Sadis di Kupang, Istri Menangis saat Reka Ulang
“Hati saya hancur. Buche meninggalkan saya dan satu orang anaknya,†lanjut Mariana.
Mariana pun berulang kali menangis saat menyaksikan 5 dari 8 tersangka memperagakan ulang seluruh aksi mereka menganiaya suaminya itu hingga tewas.
“Saat kejadian saya sudah tidur karena sudah larut malam.
Saya baru dikabari pada pukul 03.00 wita. Saat saya datang suami saya sudah dimuat (dievakuasi) dengan mobil pick up,†terangnya.
Baca: Satu Lagi Penganiaya Buce Timo hingga Tewas Menyerahkan Diri, Tiga Pelaku Masih Buron
Ia mengaku sangat terpukul manakala datang ke RSUD SK Lerik Kota Kupang dan mendapati sang suami sudah terbujur kaku.
Namun, Mariana mengaku tidak menyimpan dendam. Hingga saat ini dia masih sakit hati dan belum bisa menerima kenyataan yang ada.
Baca: Tiga Pemuda Mabuk Pengeroyok Buce Timo Hingga Tewas Diamankan, Ternyata Mahasiswa di Kupang
“Suami saya salah apa sehingga mereka tega aniaya dan bunuh suami saya,†ujar nya lirih.
Tersangka yang justru kerap mendapatkan perlakuan baik mereka, malah jadi penyebab kematian suaminya itu.
Meski Mariana telah memaafkan perbuatan para pelaku, dirinya tetap berharap agar mereka dihukum dengan hukuman yang setimpal.
Sebelumnya, Buce Timo (43), warga Kelurahan Oesapa, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang tewas setelah dianiaya dan dikeroyok sejumlah pemuda.
Peristiwa itu terjadi pada Rabu (13/4/2022) dini hari, saat semua orang sedang tertidur lelap.
Saat itu korban dan temannya sedang duduk bercerita di depan kios milik korban.
Baca: Berkas Perkara dan Tersangka Pembunuhan Mahasiswa di Kupang Diserahkan ke Jaksa
Beberapa saat kemudian ada sepeda motor vario melintas. Pengendara sepeda motor membuat keributan.
Setiap warga yang melintas di jalan masuk ke Jalan Sumba selalu dimaki oleh pria tersebut.
Pria tersebut kemudian ke depan kios milik Buce dan membuat keributan sehingga Buce datang menegur dan menanyakan alasan pria tersebut memaki-maki orang.
Baca: Reka Ulang Kasus Pembunuhan di Kupang, Lima Tersangka Aniaya Korban dengan Tangan dan Batu hingga Tewas
Selang beberapa saat datang lagi pelaku lain dengan sepeda motor ingin memukul Buce dan mengaku dari Rote Ndao.
Yefri, teman Buche yang juga berasal dari Rote Ndao kemudian berusaha melerai dan mengaku kalau ia pun dari Rote Ndao.
Tanpa diduga datang lagi pelaku yang lain menggunakan sepeda motor.
Ada sekitar 8 orang pelaku menggunakan 5 sepeda motor yang datang dari arah Jalan Sumba.
Para pelaku menganiaya dan mengeroyok Yefri dan Buce Timo.
Yefri sempat melarikan diri dan hanya mengalami luka.
Naas bagi Buche, dia dianiaya hingga meregang nyawa.
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Pengakuan Istri Korban Pembunuhan di Kupang: Pelaku Sering Makan Gratis di Rumah