HUT DKI ke-495, Anies: Jakarta Adalah Kota Global

digtara.com – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan, kota yang dipimpinnya kini sudah berstandar global. Hal itu senada dengan tema HUT DKI Jakarta ke-495 yakni Kota Global, Kolaborasi, Akselerasi, Elevasi.

Baca Juga:

• Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat
• Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS
• Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Anies menyampaikan itu saat memberi sambutan di puncak Jakarta Hajatan HUT DKI ke-495 di Jakarta International Stadium (JIS), Sabtu (25/6) malam.

“Malam hari ini kita merayakan perjalanan Jakarta. Sudah hampir memasuki usia 500 tahun dan sekarang kita bisa menyatakan pada dunia bahwa Jakarta adalah kota global,” ucap Anies yang disambut tepuk tangan masyarakat yang hadir di JIS.

Anies menjelaskan saat ini Jakarta telah berstandar internasional di berbagai aspek.

Mengenai bangunan misalnya, warga dari negara lain bisa melihat Jakarta International Stadium yang berstandar internasional.

Anies juga menyebut fasilitas umum di Jakarta pun telah berstandar internasional. Mulai dari stasiun, halte, trotoar hingga moda transportasi seperti MRT.

Anies mengatakan Pemprov DKI pun memiliki aplikasi Jakarta Kini (Jaki) yang berstandar internasional. Dia menyebut Jaki dinobatkan sebagia aplikasi pelayanan kota terbaik di Asia Tenggara.

“Ini pemanfaatan teknologi digital, bukan hanya terbaik di Indonesia tapi sudah dinobatkan sebagai aplikasi pelayanan kota terbaik di Asia Tenggara,” ucap Anies.

Jakarta, lanjut Anies, juga sudah menggelar acara bertaraf internasional yaitu World Championship Formula E. Dia mengatakan Formula E telah berjalan dengan amat sukses.

“Hanya 10 negara di dunia dan Indonesia salah satunya. Ini semua adalah karya anak bangsa,” kata Anies.

Anies lalu mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang selama ini telah berperan penting dalam membuat Jakarta menjadi kota berstandar internasional.

Menurutnya, ada banyak orang yang bekerja dalam senyap tanpa diketahui publik selama menjalankan peran penting memajukan Jakarta.