Telat Satu Hari Bayar Cicilan, Pria di Langkat Luka Serius Diduga Ditendang Penagih Hutang saat Kendarai Sepmor
digtara.com – Video seorang pria dengan kondisi fisik terluka parah dibagian kepala dan tergeletak di Simpang Maut, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat sempat viral di media sosial. Pria Langkat ditendang penagih utang.
Baca Juga:
Dari video terlihat kalau korban dituduh sebagai pelaku jambret atau rampok oleh beberapa orang yang diduga oknum penagih utang dari Bank Mekar, Langkat.
Informasi yang dirangkum, pria muda yang mengalami luka kepala dan wajah dengan darah berceceran di aspal Simpang Maut, Stabat itu tak lain adalah Haldun Masuri, warga Jalan Pendidikan, Dusun I A Famili Tebasan, Desa Pantai Gemi, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat.
Baca: Rekonstruksi Pembunuhan Sopir Travel di Langkat, 27 Adegan Ungkap Cara Tersangka Bunuh Korban
Haldun bukanlah jambret atau perampok seperti yang dituduhkan.
Lelaki malang itu dikejar dan dipepet lalu ditendang di atas sepeda motor yang dikendarainya.
Haldun tak mau berhenti, ia terpental jatuh setelah menabrak trotoar jalan. Akibat kejadian itu, korban mengalami luka serius di bagian kepala.
Annisa Syafira, istri korban mengatakan, awalnya pada Rabu (27/7/22) sore, pihak Bank Mekar dan pihak Bank Amarta datang ke rumah mereka dan mendesak agar korban membayar cicilannya.
“Saat itu langsung saya kontak suami saya agar pulang. Namun entah bagaimana pihak Bank Mekar mengajak bertemu di Simpang Maut, Stabat,” ujarnya, Senin (1/8/22).
Begitu sampai di simpang maut, lanjut Annisa, sudah banyak karyawan penagih hutang dari Bank Mekar menunggu.
Korban yang masih polos dan merasa khawatir langsung tancap gas. Spontan dikejar dan diteriakin rampok oleh oknum karyawan tersebut.
“Saat itu suami saya jatuh tersungkur, diduga ditunjang oleh petugas penagih utang Bank Mekar. Malangnya suami saya disangka jambret,” pungkas Annisa.
Setelah kejadian itu kata Annisa, karyawan Bank Mekar bernama Nurul, datang ke rumah dan mengaku tidak bersalah.
Menurutnya, pihaknya tidak ada berbuat seperti itu kepada korban, dan juga tidak mengakui kalau meneriaki rampok.
“Saya tanya orang yang melihat, sebab saya tak ada di lokasi pas kejadian, kata mereka suami saya dikejar orang Bank Mekar. Satu orang pria naik sepeda motor besar, dia dipepet karena tidak mau berhenti lalu ditunjang jatuh setelah menabrak trotoar, pas di depan masjid Amaliyyah Stabat,” bebernya.
Dengan kondisi Luka dibagian kepala, rahang, mata, tenggorakan begitu parah, korban dibawa ke rumah sakit Putri Bidadari untuk mendapatkan pertolongan medis.
Tapi RS Bidadari tidak sanggup. Lalu dilarikan ke rumkit Bina Kasih, mereka juga tak sanggup, karena bagian kepala rahang dan luka korban sangat serius dan harus segera dioperasi.
Akhirnya korban dibawa ke Rumah Sakit Murni Teguh Medan. Karena korban tidak memiliki BPJS maka harus menyediakan uang Rp 100 juta.
“Dari manalah kami dapatkan uang sebanyak itu, suami saya bekerja hanya di tambang pasir,” kata Annisa Syafira.
“Hanya gara-gara telat satu hari membayar hutang Rp 200 ribu per minggu, padahal sudah ada dibayar Rp 90 ribu, sisanya hanya Rp 110 ribu yang akan dibayarkan. Tanpa saya duga oknum penagih hutang Bank Mekar tega berbuat terlalu keji,” tutupnya.
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Telat Satu Hari Bayar Cicilan, Pria di Langkat Luka Serius Diduga Ditendang Penagih Utang saat Kendarai Sepmor