Petugas Kebersihan dan Pegawai Sekolah Cabuli Bocah SD, Kapoldasu : Saya Sudah Bertemu Ibu Korban
digtara.com – Kapolda Sumatera Utara Irjen Panca Putra sudah menemui ibu korban dugaan pencabulan yang dilakukan oleh petugas kebersihan dan pegawai sekolah.
Baca Juga:
Panca mengatakan, sebelum perkara kasus dugaan pencabulan ditarik ke Polda Sumut, dirinya sudah lebih dahulu menjumpai ibu korban.
” Saya sudah bertemu sama ibu itu, saya sudah bertanya ada masalah apa, dan makanya langkah setelah bertemu perkara kita tarik ke Polda biar Polda yang tangani jadi saya sudah mengambil langkah itu,” ucapnya kepada wartawan, Selasa (13/09/2022).
Panca menambahkan, bahwa penyidik dalam hal menangani kasus dugaan pencabulan sangat bekerja secara hati-hati.
Dan pihaknya tidak bisa menyimpulkan secara cepat mengenai perkara tersebut.
” Tapi teman-teman penyidik bekerja mohon itu dihormati itu tidak mudah untuk membuktikannya, makanya waktu kita bicara dengan Komnas anak itu harus dibahas baik-baik semuanya,” ucapnya lagi.
Panca menyebut, bahwa penyidik sedikit mengalami kendala dalam menangani kasus dugaan pencabulan tersebut.
” Satu kendala yang dialami penyidik adalah ketika penyidik mencoba berbicara meminta keterangan dengan si anak ini ibu masih meminta terus didampingi tidak mau melepas kita harus dalami betul itu adalah bagian dari proses penyidikan, kita akan memberikan pengertian kepada si ibu supaya anaknya bisa dimintai keterangan,” pungkasnya.
Sebelumnya, Polda Sumatera Utara setidaknya sudah memeriksa sebanyak 18 orang saksi terkait dugaan bocah 10 tahun yang dicabuli oleh petugas kebersihan dan pegawai sekolah.
Hal itu disampaikan, Kabid Humas Polda Sumatera Utara, Kombes Hadi Wahyudi.
Hadi mengatakan, saat ini laporan ibu korban sudah ditangani oleh Ditreskrimum Polda Sumatera Utara.
“Awalnya laporan tersebut berada di Polrestabes Medan sekira bulan September 2021, dari pemeriksaan pelapor, diduga peristiwa itu (pencabulan) terjadi di bulan Agustus,” ucapnya kepada wartawan, Kamis (08/09/2022).
Hadi menambahkan, sudah ada 18 orang saksi yang diperiksa terkait peristiwa dugaan pencabulan.
“Termasuk pelapor ibu korban sudah kita mintai keterangan, dari pihak sekolah juga ada kepala sekolah, guru, security, kemudian petugas kebersihan sekolah itu sudah kami mintai keterangan,” ucapnya lagi.
Terkait hasil visum, Hadi menyebut ada dugaan robek diselaput darah korban.
“Total ada empat orang yang terlapor,” pungkasnya.