Mengerikan, Banjir Bandang Sisakan Hamparan Gelondongan Kayu Di Dairi
digtara.com | MEDAN – Banjir bandang yang terjadi di Dusun IV, Desa Longkotan dan Dusun IV Desa Sopokamil, Kecamatan Silima Pungga-Pungga, Kabupaten Dairi sudah berlalu. Kini pemandangan yang tersisa adalah hamparan gelondongan kayu yang diduga hasil dari perambahan hutan atau ilegal logging.
Baca Juga:
Hamparan material sisa banjir bandang berupa gelondongan kayu dan bebatuan ini menyelimuti areal yang sebelumnya diterjang oleh banjir bandang tersebut tepatnya pada bantaran sungai yang melintasi kedua desa tersebut.
Kepala Departemen Advokasi Dan Kampanye Walhi Sumut, Khairul mengatakan banyaknya material kayu gelondongan yang terbawa banjir bandang tersebut menandakan adanya kerusakan lingkungan yang parah di Dairi. Menurutnya hal ini harus segera diselidiki oleh pemerintah karena kerusakan lingkungan akibat ilegal logging biasanya menjadi salah satu pemicu banjir bandang.
“Kami mendesak agar pemerintah melakukan investigasi darimana gelondongan-gelondongan kayu itu berasal. Jangan tutup mata, karena bencana ini menyangkut nyawa manusia,” katanya.
Secara umum aktifitas perambahan hutan di Sumatera Utara menurutnya sangat massif terjadi. Salah satu faktor terbesar yakni konversi hutan mnejadi lahan perkebunan sawit yang banyak terjadi. Beberapa bencana banjir yang terjadi pada daerah-daerah di Sumatera Utara seperti di Mandailing Natal, Karo hingga kejadian di Dairi menjadi indikasi kuat kerusakan lingkungan yang sudah semakin parah.
“Tidak ada jalan lain, pemerintah harus mengembalikan fungsi hutan. Evaluasi kembali ijin-ijin yang dikeluarkan untuk pengelolaan hutan dan programnya penambahan areal hutan,” tegasnya.[jni]