Kunjungi Kota Medan, Ma’ruf Amin Tekankan Pentingnya Toleransi

digtara.com | MEDAN – Wakil Presiden terpilih K.H. Ma’ruf Amin mengunjungi Kota Medan. Dalam kunjungannya ia meminta agar toleransi ditekankan dan dijaga sesama umat beragama yang dibalut dalam Bhineka tunggal Ika. Agenda kunjungannya kali ini untuk menghadiri beberapa agenda yakni wisuda Magister dan Sarjana Universitas Muslim Nusantara Al – Washliyah di Selecta Royal Ballroom dan pertemuan dengan para ulama, pemerintah, ormas islam, dan tokoh masyarakat di Kantor MUI Kota Medan, jalan Nusantara, Kamis (29/8/2019) Medan, Sumatera Utara.

Baca Juga:

• Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat
• Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS
• Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

“Ya saya mengajak semuanya baik ulama, tokoh masyarakat, ormas dan pemerintah untuk menjaga toleransi antar umat beragama,” katanya di Kantor MUI Kota Medan.

Usai melakukan pertemuan dengan para ulama, pemerintah, ormas islam, dan tokoh masyarakat, diagendakan Ma’ruf Amin akan menuju kembali ke Hotel Santika Dyandra untuk istirahat dan dilanjutkan makan malam bersama Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sumatera Utara dan dilanjutkan dengan pertemuan Pimpinan Cabang, Pimpinan Wilayah dan pengurus Nahdlatul Ulama Sumatera Utara di Universitas Nahdlatul Ulama Sumatera Utara (UNUSU) malam nanti.

Dalam kesempatan ketika diwawancarai awak media, pria yang akrab disapa Abah ini kembali menekankan pentingnya toleransi antar umat beragama demi terwujudnya indonesia maju dan rukun.

” Ya kita ingin mengajak supaya kita dalam menjalankan tugas – tugas demokrasi, aspirasi, dakwah kita tidak boleh keluar dari kerangka kesepakatan nasional,” ucap Ma’ruf Amin.

Disinggung mengenai persoalan yang terjadi di Papua Barat, Ma’ruf menghimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk selalu ingat bahwa seluruh rakyat Indonesia mempunyai kesepakatan nasional untuk saling menjaga toleransi yang dibalut dalam Bhinneka Tunggal Ika.

” Kita diajarkan untuk saling menghargai dan menghormati satu sama lain. Karena itu, jika ada kesalahan satu atau dua orang kita selesaikan tapi jangan merusak dan persatuan Indonesia menjadi terganggu,” ujarnya.

(Put)