Ternyata Biaya Pemakaman Jenazah Covid-19 di Medan Telan Rp4 Juta

digtara.com – Ternyata pemakaman jenazah akibat virus corona (Covid-19) dianggarkan Rp4 juta sekali pemakaman. Anggaran tersebut digunakan seluruh kegiatan berkaitan dengan pemakaman.

Baca Juga:

• Kembali Gelar Mudik Gratis Lebaran 2025 Pemko Medan, Inilah Jadwal, Rute hingga Lokasi Pendaftaran
• Informasi Mudik Gratis Pemko Medan: Jadwal Pendaftaran dan Kuota Masing-masing 12 Kota Tujuan
• Mudik Gratis Pemko Medan: Tersedia 4.000 Kuota dengan 12 Kota Tujuan

Hal ini sangat mengejutkan, mengingat jenazah yang meninggal dikuburkan di areal pemakaman milik Pemko Medan.

Penggali kuburan merupakan Petugas Harian Lepas (PHL) Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan. Dimana, mendapatkan upah setiap bulannya.

Paling hanya biaya ambulan dan petugas pengantar jenazah. Tentunya biayanya tidak sampai Rp4 juta.

Kepala Bappeda Kota Medan, Irwan Ritonga mengatakan setiap pemakaman itu biaya operasionalnya Rp4 juta. Itu untuk penggali, pengantar jenazah dan lainnya.

“Kalau tidak ada honornya takutnya mereka tidak mau mengerjakannya,” paparnya.

Ketika ditanya soal, kenapa harus ada pembayaran, karena lahan milik Pemko Medan dan penggali PHL Kota Medan.

“Memang seperti itu. Anggarannya diajukan ke Pemko Medan sebesar itu,” tambahnya.

Lalu bagaimana dengan obat-obatan yang diberikan kepada pasien yang positif virus tersebut maupun berstatus PDP.

Sebab, informasi didapat hanya vitamin dan lainnya yang menambah imun tubuh.

Irwan mengaku tidak mengetahui betul. Sebab, yang diajukan secara global. Untuk pastinya bisa dikonfirmasi ke rumah sakit terkait ataupun Dinas Kesehatan Kota Medan.

“Untuk obat-obatan saya tidak tahu. Mereka mengajukan secara global,” tambahnya.

Sementara, berdasarkan data Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Sumatera Utara mengatakan, jumlah pasien terpapar virus corona mengalami peningkatan. Sebelumnya 76 orang, kini naik menjadi 84 orang.

“Pasien positif dengan metode PCR sebanyak 55 orang dan positif dengan Rapid Test 29 orang,” kata Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Aris Yudhariansyah, Rabu (8/4).

Selain itu, Gugus Tugas juga mencatat, Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 3.323 orang dan Pasien Dalam Pengawasan yang dirawat di rumah sakit 140 orang.

“Untuk pasien yang sembuh ada 8 orang dan pasien yang meninggal dunia ada 7 orang,” tegasnya.

“Masih ada orang sakit membawa virus, tapi tidak merasakan dirinya sakit yang masih ada di tengah tengah kita saat ini,” jelasnya.