2 Staf DPRD Medan Terkonfirmasi Covid-19, Satgas Mengaku Tak Tahu
digtara.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan menyemprotkan cairan disinfektan di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Senin (18/1/2021) sore. Staf DPRD Medan Covid-19
Baca Juga:
Hal itu dilakukan menyusul kabar yang menyebut ada 2 staf Sekretariat DPRD (Setwan) Medan yang terkonfirmasi positif covid-19.
Seorang sumber yang enggan disebut identitasnya kepada digtara.com mengaku dan membenarkan kabar tersebut.
“Yang saya dengar ada orang, laki-laki dan perempuan. Yang laki-laki ASN dan perempuannya honorer, 1 ruangan mereka,” ungkapnya, Senin (18/1/2021).
Namun, ia enggan membeberkan secara detail identitas kedua staf tersebut. Ia hanya memberikan inisial dari nama kedua staf itu.
Baca: Sudah 715 Orang di Sumut Meninggal Akibat Covid-19
“K sama D yang kena,” ungkapnya.
Sumber itu mengaku, tidak mengetahui riwayat perjalanan keduanya. Saat ini, ia juga belum mengetahui langkah apa yang diambil Setwan pasca ditemukan staf yang terkonfirmasi covid-19.
“Belum tahu saya, apakah WFH atau kerja seperti biasa,” ucapnya.
Satgas Covid-19 Medan Belum Tahu
Sementara itu, Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Medan, Mardohar Tambunan, saat dikonfirmasi justru tidak mengetahui adanya aktivitas penyemprotan di Gedung DPRD.
Ia juga belum mengetahui jika ada staf DRPD Medan yang terkonfirmasi covid- 19.
“Penyemprotan? Emang ada kena mereka (Setwan)? tadi saya baru ngomong sama Komisi II DPRD Medan, kira-kira jam 4 tadi,” ungkapnya.
Mardohar juga mengungkapkan, belum ada laporan temuan konfirmasi covid-18 dari pihak Setwan DPRD Medan. Ia mengatakan, pihaknya akan mengecek informasi tersebut ke pihak Setwan DPRD Medan.
“Enggak (belum). Tapi saya tanya dulu, nggak ada berita, tadi saya kesana, ke komisi II,” ucapnya.
Baca: 25 Relawan Vaksin Sinovac di Bandung Positif Covid-19
Ditegaskannya, jika ditemukan ada konfirmasi covid- 19 di setiap instansi, harus segera melaporkan ke Satgas Covid-19.
Hal itu dilakukan untuk mempermudah melakukan tracing dan tracking terhadap orang yang melakukan kontak erat dengan pasien.
“Harus melaporkan. Tapi mungkin nggak mau melaporkan karena takut rahasianya terbongkar, ya sudah,” bebernya.
Atas sikap Setwan DPRD Medan itu, ia mengaku sangat menayangkannya. Jika menjadi klaster, Mardohar mengatakan jika itu bukan menjadi hal yang pertama di DPRD Medan.
“Iyalah, menyayangkan, kita coba lihat dulu. Ini sudah berkali-kali di sana, kalau ini mungkin sudah kedua atau ketiga. Nanti kita lihat lagi,” demikian Mardohar.
2 Staf DPRD Medan Terkonfirmasi Covid-19, Satgas Mengaku Tak Tahu