Memakai Parfum: Sunnahnya Para Rasul
Oleh: H Rahmat Hidayat Nasution Lc
Baca Juga:
Dalam bahasa Arab, parfum (minyak wangi) memiliki dua istilah. Yaitu, ‘ithr (عطر) atau ath-thiib (الطيب).
Rasulullah SAW bersabda:
رْبَعٌ مِن سُنَنِ المُرْسَلِينَ التَّعْطِيرُ والنِّكاحُ والسِّواكُ والحِنّاءُ
Empat pekerjaan yang tergolong sunnah para Rasul: memakai parfum, menikah, bersiwak dan memakai hinna’. (HR. Ahmad)
Parfum identik dengan wangi. Maka para Rasul Allah adalah orang yang wangi. Bukan orang yang dekil, apalagi bau.
Sehingga, tak salah bila di tanah suci begitu banyak penjual parfum, sebab mereka melanjutkan kebiasaan para Rasul Allah untuk selalu tampil wangi.
Baca: Jaga 2 Adab Terhadap Makanan
Tak heran, jika shalat, kita sering melihat ada orang yang berbagi parfum atau minyak wangi. Sebab memang bagian dari sunnah Rasulullah juga yang sangat menyukai yang berbau wangi.
Kita, jika ingin mendapat pahala saat makai parfum, jangan lupa untuk berniat ketika memakai parfum semata-mata mengikut perilaku Rasulullah SAW.
Apa komentar Rasulullah SAW tentang parfum?
حُبِّبَ إلَيَّ مِن دُنْياكُمُ النِّساءُ والطِّيبُ
“Telah dijadikan aku menyukai bagian dari dunia, yaitu menyukai wanita dan parfum”.
Penting menjadi catatan, parfum haram dipakai bagi 3 orang:
1. Saat sedang berihram, baik laki-laki maupun perempuan. Jika sebelum niat ihram, masih boleh memakai parfum.
Dalil larang tersebut dari sabda Rasulullah SAW:
ولا تلبَسوا مِن الثِّيابِ شيئًا مسَّه الوَرْسُ والزَّعفرانُ
“Janganlah kalian mengenakan pakaian yang diberi parfum, baik parfum wars atau za’faran” (HR. Bukhari-Muslim)
Sedangkan dalil bolehnya memakai parfum sebelum niat ihram adalah hadis ‘Aisyah ra:
“Aku telah memberi parfum kepada Rasulullaj SAW dengan kedua tanganku ini saat akan ihram dan karena dalam kondisi halal sebelum Beliau wafat.” (HR. Bukhari)
2. Wanita yang sedang dalam masa ‘iddah kematian. (QS. al-Baqarah: 234)
3. Wanita yang gadis, janda atau bersuami dengan aroma yang kuat.
Rasulullah SAW:
إنَّ طيبَ الرِّجالِ ما ظَهرَ ريحُهُ وخفِيَ لونُهُ وطيبَ النِّساءِ ما ظَهرَ لونُهُ وخفيَ ريحُهُ
“Parfum laki-laki adalah yang aromanya kuat tapi warnanya tersembunyi. Parfum wanita adalah yang aromanya lembut tapi warnanya kelihatan jelas.” (HR. Tirmidzi dan Ahmad)
Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Memakai Parfum: Sunnahnya Para Rasul