Dugaan Keterlibatan Oknum TNI dalam Tragedi di Bamboe Cafe Kupang
digtara.com – Sejak Senin (28/3/2022) hingga Selasa (29/3/2022) garis polisi terpasang di sekitar Bamboe Cafe di pantai warna Kelurahan Oesapa, Kota Kupang.
Baca Juga:
Lokasi ini merupakan tempat seorang pekerja bendungan Manikin Kupang dianiaya hingga tewas.
Diduga kuat penganiayaan dilakukan oknum anggota TNI AD.
Di Bamboe Cafe telah terpasang garis polisi (do not cross) berwarna kuning yang membentang di sepanjang pagar pembatas lapak usaha tersebut.
Kondisi saat Selasa siang terasa sepi karena cuaca panas serta tempatnya berada di paling ujung dari jajaran tempat jualan yang dimulai dari Pasar Oesapa.
Warga setempat juga enggan berkomentar dan mengaku tidak mengetahui kejadian penganiayaan pada Senin dinihari tersebut.
Informasi lain menyebutkan bahwa kasus penganiayaan tersebut ditangani oleh Denpom IX/1 Kupang karena pelakunya melibatkan anggota TNI.
Saat wartawan mengkonfirmasi ke Kantor Denpom IX/1 Kupang, Selasa (29/3/2022) petugas bernama Imanuel mengatakan, konfirmasi hanya bisa dilakukan melalui satu pintu dengan pimpinan Dandenpom IX/1 Kupang sebagai atasan hukum (Ankum). Namun saat ini, Dandenpom masih bertugas di luar kota.
“Beliau Dandenpom sebagai Ankum yang akan memberikan keterangan terkait kasus penganiayaan tersebut, sehingga jika ingin konfirmasi terkait penanganannya bisa dilakukan setelah beliau berada di tempat,” ujarnya.
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Kupang Kota AKP Hasri Manasye Jaha, SH yang dikonfirmasi Selasa (29/3/2022) membenarkan kalau pihaknya sudah menerima laporan kasus penganiayaan ini.
“Kita sudah terima laporan kasus penganiayaan. Kita masih dalami laporannya,” ujar Kasat.
Laporan dibuat oleh pengelola cafe dan polisi sudah memeriksa saksi-saksi dan melakukan olah tempat kejadian perkara.
Kejadian penganiayaan menimpa seorang pekerja proyek Bendungan Manikin yang terjadi pada Senin 28 Maret 2022 dinihari.
Informasinya, korban Fryan Kurniawan (33) asal Jawa Barat yang selama ini tinggal di mess proyek Bendungan Manikin dianiaya ketika mabuk minuman keras.
Di tempat yang sama, pelaku penganiayaan yang diduga oknum TNI diduga juga dalam kondisi mabuk.
Keduanya kemudian berselisih paham sehingga pelaku naik pitam dan menganiaya korban sampai tidak sadarkan diri.
Hal tersebut membuat warga setempat mengevakuasi korban ke rumah sakit RSUD SK Lerik. Akan tetapi kondisinya tidak tertolong sehingga akhirnya korban meninggal dunia.
Kasus penganiayaan ini dilaporkan ke Polres Kupang kota.
Polisi pun ke lokasi kejadian melakukan olah tempat kejadian perkara dan memasang garis polisi.
Pihak POM TNI juga ke lokasi kejadian mengumpulkan keterangan terkait kasus ini.