Para Penyulut Petasan di Pulau Kalong-NTT Terancam Sanksi
digtara.com – Para wisatawan penyulut petasan di Pulau Kalong, kawasan Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT) bakal menuai sanksi dari pemerintah setempat.
Baca Juga:
Apalagi aksi pada Kamis (31/3/2022) itu viral di media sosial.
Berdasarkan informasi sebelumnya (1/4/2022) dari Direktur Utama BPOLBF Shana Fatina, wisatawan, pemandu, dan pemilik usaha perjalanan hingga pemilik kapal telah dipanggil untuk dimintai keterangan.
Shana juga menjelaskan, Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai Barat bersama Dinas Pariwisata, BTNK dan Syahbandar sedang berkoordinasi untuk penetapan sanksi.
“Karena ini peraturan di kawasan TNK tentunya akan ada sanksi. Bentuknya sedang kita godok agar mendidik dan mencegah terjadi hal serupa ke depan,” kata Shana kepada Kompas.com, Jumat (1/4/2022).
Kelanjutan penetapan sanksi
Atas informasi tersebut, Kompas.com pun menghubungi Kepala Badan Taman Nasional Komodo, Lukita Awang untuk dimintai keterangan lebih lanjut mengenai perkembangan kasus ini.
Awang mengatakan bahwa terkait pemberian sanksi kepada para pelaku, Balai Taman Nasional Komodo memutuskan untuk melakukan beberapa tindakan, sebagai berikut:
1. Memberikan teguran dan meminta Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kabupaten Manggarai Barat untuk memberikan sanksi administratif kepada guide.
2. Meminta kepada Otoritas Pelabuhan untuk memberikan sanksi administratif kepada kapal dimaksud.
3. Memberi teguran kepada pemilik tour operator karena tindakannya berpotensi dapat menyebabkan gangguan pada keutuhan ekosistem di kawasan Taman Nasional Komodo.
4. Terdapat unsur kesengajaan pelanggaran, serta tidak memenuhi kewajiban memasuki kawasan tanpa izin melalui pembayaran PNBP, maka menyerahkan kasus ini kepada Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum LHK Wilayah Jabalnusra untuk menindaklanjuti proses hukum selanjutnya.
“Kita telah menyerahkan kasus ini kepada tim penyidik dari Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum LHK Wilayah Jabalnusra untuk menindaklanjuti proses hukum selanjutnya,” tegas Awang.
Awang menjelaskan, proses terkait sanksi yang akan diterima oleh pelaku pelempar petasan tersebut akan ditentukan oleh tim penyidik nantinya.
“Ranah selanjutnya ada di Tim Penyidik, termasuk kesimpulan yang juga akan kita terima,” pungkas Awang.
Pulau Kalong sendiri merupakan salah satu destinasi wisata yang banyak dikunjungi. Pulau tersebut dihuni ribuan kelelawar.