Jenazah Korban Penembakan Polisi Diarak Keluarga ke Mapolres Belu dan Gedung Dewan
digtara.com – Keluarga NGL alias Eton tidak terima dengan penembakan oleh oknum anggota polisi dari Polres Belu. Warga Dusun Lalosuk, Desa Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu perbatasan RI-RDTL pun bereaksi.
Baca Juga:
Korban Eton sebelumnya masuk dalam daftar Pencarian orang atau target kepolisian karena korban terlibat kasus penganiayaan terhadap seorang sopir mobil tangki air pada 6 September lalu di Lalosuk.
Tangis keluarga korban tak terbendung saat melihat jasad Eton yang disemayamkan di dalam ruang jenazah rumah sakit.
Ibu korban menangis sembari meneriaki polisi dimana keadilannya.
Sementara itu diluar, kerabat serta keluarga korban meneriaki beberapa aparat polisi yang berada di lokasi. Bahkan, aparat Polisi bermotor yang datangi ruang jenazah dilempari batu oleh keluarga.
Kapolres Belu AKBP Yosep Krisbiyanto didampingi beberapa Perwira ke ruang jenazah guna menemui Ibu dan saudara korban sekaligus melihat jenazah korban di ruang jenazah.
Situasi kian memanas, keluarga tidak mau jenazah korban diangkut mobil ambulance.
Keluarga justru membawa jasad korban yang hanya dibalut selembar sambil diarak menuju ke Mapolres Belu.
di Mapolres Belu, massa keluarga korban mendobrak pintu gerbang hingga masuk ke halaman Mapolres.
Selanjutnya jenazah korban dibaringkan di lapangan dan keluarga mendesak keluarkan pelaku penembakan.
Kapolres Belu AKBP Yosep Krisbiyanto saat menerima massa keluarga korban menyampaikan, pihaknya siap bertanggungjawab sepenuhnya atas kematian korban.
Selanjutnya massa mengarak jenazah korban menuju ke gedung DPRD Belu dan setibanya disana jenazah Eton dibaringkan di ruang lobi dewan Belu.
Usai menyampaikan masalah, jenazah korban kembali diarak keluarga ke gereja Katedral.