Vanessa Angel Tak Dapat Dukungan Keluarga, Ini Komentar Psikolog
digtara.com | JAKARTA – Vanessa Angel jadi tersangka atas pelanggaran sengaja menyebarkan chat asusila secara pribadi. Dibalik kesedihannya itu, Vanessa Angel mengaku tidak dapat dukungan dari keluarga.
Baca Juga:
Sebuah tayangan talkshow di salah satu televisi swasta bertema prostitusi online, kalangan psikolog angkat bicara. Salah satunya adalah Psikolog Klinis Mellisa Grace yang dulunya dikenal sebagai presenter cilik.
Dia mengatakan, di tengah perdebatan dari aspek hukum, muncul norma-norma masyarakat yang menilai siapa yang benar? siapa yang salah? dan siapa yang korban?
“Sudut pandang psikologi, tidak mencari siapa yang benar atau salah. Melainkan berusaha memahami dengan apa yang diperbuat oleh orang tersebut,” terang Mellisa Grace, baru-baru ini.
Dia menyebut, jika ada sebuah perilaku yang seolah tampak sama, dapat dilandasi oleh alasan atau niat yang sangat berbeda antara satu individu dengan yang lainnya.
Tapi pastinya, jika ditelusuri lebih mendalam, selalu ada dinamika kompleks di balik perilaku-perilaku yang tampak di permukaan. Pada beberapa kasus serupa, yang terkait dengan prostitusi, seolah pelaku menginginkannya sendiri.
“Padahal di kehidupannya ada sejarah panjang di masa lalu-nya. Misalnya pernah menjadi survivor dari pelecehan atau kekerasan seksual , penelantaran oleh orangtua, kekerasan verbal emosional dan banyak bentuk-bentuk peristiwa traumatis lainnya di masa kanak-kanak dan remaja,” beber Mellisa Grace.
Kemudian, pengalaman tersebut meninggalkan luka dalam diri seseorang yang terjerumus di dunia prostitusi. Walau tidak semua kasus dapat digeneralisasikan, namun diyakini selalu ada dinamika panjang dan kompleks.
Sementara itu, jawaban Mellisa Grace terkait dengan dukungan keluarga, semestinya berperan peranan penting dalam pembentukan karakter. Begitu juga dengan nilai-nilai, cara pandang anak terhadap diri dan lingkungannya.
“Pasti sangat disayangkan kalau tidak ada dukungan. Jika lingkungan tidak mendukung, perasaan bisa rapuh,” pungkas dia.