Jokowi: NU Punya Komitmen Keagamaan Sekaligus Kebangsaan
digtara.com | JAKARTA – Perkembangan teknologi dengan revolusi industri 4.0, menurut Presiden Joko Widodo tidak bisa dihindari. Meski tidak dimungkiri banyak mudarat atau ketidak bermanfaatannya.
Baca Juga:
Presiden mencontohkan perkembangan media soaial. Di mana, banyak yang sudah mulai meninggalkan nilai-nilai ke-Indonesiaan. Saling hujat dan caci, tidak mengenal lagi sopan santun dan etika kepada yang tua, menurut Jokowi.
Kata Kepala Negara, banyak yang sudah kehilangan ahlakul kharimah, akhlak yang mulia. Seperti kesopanan, budi pekerti, penghormatan oleh yang muda ke yang tua, junior ke senior. Maka, perlu upaya agar nilai-nilai luhur bangsa Indonesia itu tidak punah walau perkembangan teknologi berubah dengan cepatnya.
“Saya menitipkan karena saya meyakini NU lah yang memiliki komitmen keagamaan sekaligus komitmen kebangsaan yang tidak perlu diragukan lagi,” jelas Jokowi, saat menghadiri Konsolidasi Jelang Satu Abad NU dan Harlah ke-93, di Jakarta Convention Center.
Revolusi industri 4.0, kata Jokowi, memang sangat cepat. Tiga ribu kali lipat dibandingkan revolusi industri pertama.
Karena ini juga, menurut Jokowi, mengubah landscape politik, ekonomi, hingga sosial di Indonesia. Semua negara mengalami hal itu dan harus diterima.
“Inilah keterbukaan teknologi yang sulit kita cegah, kita hadapi. Tapi apa pun ini harus kita antisipasi dan kita respons,” jelasnya.