Senin, 23 Desember 2024

Meski Kasus Covid-19 Bertambah, Kamboja Akhiri Lockdown

- Kamis, 06 Mei 2021 11:29 WIB
Meski Kasus Covid-19 Bertambah, Kamboja Akhiri Lockdown

digtara.com – Kamboja mengakhiri penguncian (lockdown) total di Phnom Penh setelah tiga minggu, Kamis 6 Mei 2021, meskipun pihak berwenang mempertahankan pembatasan yang lebih ketat di beberapa distrik di mana kasus infeksi telah melonjak. Meski Kasus Covid-19 Bertambah, Kamboja Akhiri Lockdown

Baca Juga:

Pengakhiran penguncian total di Phnom Penh itu dilakukan seiring lalu lintas yang sibuk kembali terjadi di beberapa jalan di ibu kota Kamboja.

Kamboja telah mencatat sedikit kasus COVID-19 di dunia. Akan tetapi kasus infeksi telah meningkat dari sekitar 500 pada akhir Februari menjadi 17.621 kasus sekarang, dengan 114 kematian akibat COVID-19.

Pihak berwenang mencatat 650 kasus baru dan 4 tambahan korban jiwa pada Kamis (6/5/2021).

Walaupun para ahli kesehatan memperingatkan bahwa pencabutan pembatasan itu terlalu cepat, langkah penguncian telah memicu kemarahan dari beberapa warga yang menyebut distribusi bantuan makanan tidak memadai.

Pihak berwenang mencabut barikade-barikade pada Rabu malam di zona “kuning” yang ditetapkan sebagai area aman untuk mobilitas, sementara zona “merah” dan “oranye” yang merupakan area dengan tingkat infeksi yang lebih tinggi akan tetap diisolasi hingga 12 Mei.

“Saya meminta agar orang tidak lalai, karena kita hidup di bawah cara hidup baru dalam konteks COVID-19,” kata wakil gubernur Phnom Penh, Mean Chanyada pada sebuah konferensi pers.

Area-area yang termasuk dalam zona kuning akan mengalami aktivitas ekonomi dan arus lalu lintas yang lebih besar. “Tetapi tetap berada di bawah aturan jam malam dari pukul 08.00 malam sampai 03.00 pagi,” katanya.

Ketika Phnom Penh dibuka kembali, pihak berwenang juga telah memperkenalkan langkah-langkah pembatasan baru, seperti hanya mengizinkan 50 persen pekerja di pabrik dan dengan prioritas pada mereka yang telah divaksin.

Langkah-langkah lain yang dilakukan termasuk lebih banyak pengujian COVID-19, peningkatan vaksinasi di beberapa area di Phnom Penh yang memiliki kasus infeksi lebih tinggi, dan larangan penjualan alkohol.

Perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Kamboja, Li Ailan, pada Minggu memperingatkan bahwa pelaksanaan pelonggaran pembatasan terlalu cepat.

“Melonggarkan tindakan pembatasan #COVID19 terlalu cepat dan terlalu dini berarti memungkinkan terjadinya lonjakan infeksi,” kata Ailan dalam sebuah cuitan di Twitter seperti dilansir dari Antara.

[ya]  Meski Kasus Covid-19 Bertambah, Kamboja Akhiri Lockdown

Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel Youtube TVDigtara. Jangan lupa, like comment and Subscribe.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru