Senin, 23 Desember 2024

Kasus Kematian Maradona, Dokter dan Perawat Jadi Tersangka 

- Jumat, 21 Mei 2021 01:00 WIB
Kasus Kematian Maradona, Dokter dan Perawat Jadi Tersangka 

digtara.com – Kematian legenda sepakbola Diego Armando Maradona masih terus hangat dibicarakan. Setelah dinyatakan meninggal akibat gagal jantung, persioalannya tak berhenti sampai disitu. Kini tujuh orang tenaga medis ditetapkan sebagai tersangka.

Baca Juga:

Tujuh tenaga medis itu dituding lalai merawat sosok yang dipuja bak dewa di Argentina.

Maradona meninggal dunia di usia 60 tahun pada 25 November 2020. Maradona sempat menjalani operasi otak dua minggu sebelum mengembuskan napas terakhir. Operasi itu dilakukan oleh ahli bedah saraf, Leopoldo Luque.

Selepas operasi, Diego Maradona menjalani pemulihan di bawah psikiater Agustina Cosachov.

Pemenang Piala Dunia 1986 itu dinilai tak mendapatkan perawatan yang baik, hingga berakhir pada kematiannya.

Keluarga Maradona menuntut keadilan atas kematian El Pibe De Oro. Mereka menuding Luque, Cosachov, beserta lima tenaga medis lainnya yang terdiri dari dua perawat, satu koordinator perawat, seorang dokter dan psikolog, lalai dalam menjalankan tugasnya.

Luque dan Cosachov membantah telah melakukan kesalahan. Kendati demikian, kasus kematian Maradona tetap diselidiki kantor kejaksaan di San Isidro, Argentina.

Melansir ESPN, pihak kejaksaan meminta hakim untuk mencegah Luque, Cosachov, serta lima orang lainnya itu untuk pergi meninggalkan Argentina. Ketujuh tenaga medis Maradona itu menjadi tersangka dan bakal bersaksi di pengadilan pada 31 Mei.

Kejaksaan juga menunjuk dewan medis untuk memastikan apakah ada bukti kelalaian tim medis Diego Maradona yang berujung pada kematian sang legenda.

Apabila diputuskan bersalah, maka tujuh tersangka tersebut terancam hukuman delapan sampai dua puluh lima tahun penjara.

Sebut Maradona Gendut

Menurut laporan media Argentina, Infobae, beredar percakapan Luque dan Cosachov pada detik-detik terakhir sebelum Maradona meninggal. Di antaranya ada yang berkata kasar.

Seperti dilansir Marca, Luque disebut memanggi Maradona dengan kata ‘Si Gendut’.

“Saya di jalan raya, sepertinya dia sudah mati. Saya yakin dia sudah mati, saya berada di lingkungan San Andres. Anda harus menempuh cara yang selalu kami lakukan,” kata Luque kepada petugas paramedis.

“Sepertinya dia mengalami serangan jantung, dan dia akan mati karena dirinya sendiri, Si gendut itu, tidak tahu apa yang terjadi. Saya sedang dalam perjalanan,” katanya.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
:
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru