Lima Negara Biarkan Warganya Lepas Masker, Bebas Lihat Bibir Bergincu
digtara.com – Ketika banyak negara termasuk Indonesia terus gencar mensosialisasikan penggunaan masker, sejumah negara ini justru membebaskan warganya lepas masker.
Baca Juga:
Sebagai contoh adalah Amerika Serikat. Presiden Joe Bidden tidak mewajibkan mengenakan masker bagi warga AS yang telah menerima dua dosis vaksinasi Covid-19.
Dampaknya secara ekonomi cukup positif. Pembelian produk lipstik menunjukkan kenaikan pascakebijakan tersebut. Sebab orang-orang kembali memakai lipstik untuk memperindah bibir mereka yang kini sudah terbuka.
Selain Amerika Serikat, ternyata ada sejumlah negara yang telah menerapkan kebijakan lepas masker.
Berikut daftarnya seperti dilansir CNBC:
1. Hungaria
Perdana Menteri (PM) Hungaria Viktor Orban mengklaim pemerintahannya telah berhasil mengendalikan pandemi Covid-19. Dalam sebuah jumpa pers pada Jumat (21/5/2021), Orban menyebut Hungaria telah memvaksinasi hampir 5 juta warga.
Ia menambahkan bahwa saat ini adalah saat yang tepat untuk berpisah dengan penggunaan masker di tempat umum.
“Selamat tinggal, masker,” katanya.
“Ini berarti kita telah berhasil mengalahkan pandemi gelombang ketiga,” lanjut Orban.
Pemimpin sayap kanan itu juga menyebut akan mencabut sebagian besar pembatasan Covid-19, termasuk jam malam. Orban mengatakan, publik dapat mengadakan pertemuan hingga 500 orang.
Syaratnya, pertemuan diadakan di udara terbuka. Sementara acara di ruang tertutup berlaku untuk warga yang telah memiliki kartu vaksinasi.
2. Selandia Baru
Selandia Baru juga menjadi negara yang sudah bebas dari penggunaan masker. Hal ini terjadi sejak April lalu, di mana lebih dari 50 ribu orang warga Selandia Baru memadati stadion Eden Park pada Sabtu (24/4/2021) lalu untuk menyaksikan konser terbesar secara langsung sejak pandemi dimulai.
Keberhasilan Selandia Baru memberantas Covid-19 ini tidak lepas dari tindakan cepat Pemerintahannya yang langsung melakukan lockdown setelah adanya 2.600 kasus dan 26 kematian akibat Covid-19.
Dalam konser ini, masyarakat tidak menggunakan masker dan tidak ada peringatan jaga jarak. Penonton hanya dipindai dengan alat saat masuk dan panitia konser menyediakan hand sanitizer di berbagai tempat stadion.
3. China
China adalah negara yang pertama kali melaporkan adanya kasus Covid-19. Ini terjadi di provinsi Wuhan. Tak ayal, virus tersebut disebut berasal dari negara tersebut.
Negara China juga paling pertama terdampak perekonomiannya akibat pembatasan sosial yang dilakukan. Namun, juga menjadi negara yang paling pertama bangkit dari pandemi ini.
Saat ini, Wuhan dilaporkan telah berhasil menanggulangi Covid-19 dan sudah bebas lepas masker saat berkumpul bersama. Bahkan, beberapa festival musik sudah dilakukan untuk merayakan kebebasan ini, salah satunya acara Wuhan Music Strawberry Festival yang dihadiri oleh 11 ribuan orang.
Warga Wuhan ikut menyanyi, berteriak kencang, mengikuti aksi favorit dari band yang tampil di panggung.
4. Australia
Australia juga salah satu negara yang sangat cepat dan tanggap menghadapi Covid-19. Saat kasus semakin melebar, Pemerintahnya langsung melakukan lockdown secara ketat untuk pengendalian.
Warganya pun taat mengikuti protokol kesehatan sehingga kasus positif di negara tersebut dengan cepat tertanggulangi. Oleh karenanya, Australia pun sudah mengizinkan turis masuk ke negaranya, namun hanya dari negara yang sudah bebas Covid-19 seperti Selandia Baru.
Dengan penanggulangan yang baik ini, saat ini warganya bebas lepas masker saat melakukan aktivitasnya. Meski demikian, saat melakukan perjalanan dengan transportasi umum dan saat berada di rumah sakit, publik diminta untuk tetap memakai masker. (cnbc)