Demo Anti-Vaksin Corona Terjadi di Prancis, Sampai Bentrok
digtara.com – Ternyata di negara maju seperti Prancis masih ada sekelompok orang yang anti-vaksin virus Corona alias Covid-19. Bahkan mereka menggelar demostrasi untuk menentang program vaksinasi pemerintah, hingga terjadi bentrok.
Baca Juga:
Sekitar 160.000 orang ikut dalam unjuk rasa di berbagai wilayah Prancis, termasuk ibu kota Paris, pada Sabtu (24/7) waktu setempat. Tujuannya memprotes izin khusus vaksin Covid-19 untuk masuk restoran dan aturan wajib vaksin bagi tenaga kesehatan (nakes).
Para demonstran meneriakkan ‘Kebebasan!’ sambil menyerukan pemerintah untuk tidak memberitahu mereka apa yang harus dilakukan.
Baca:Â Fakta Lho! Orang Batak Pernah Divaksin Dokter Belanda saat Pandemi, dari Padangsidimpuan Hingga Pematangsiantar
Seperti dilansir Associated Press, Senin (26/7/2021), Presiden Prancis, Emmanuel Macron mengecam pihak-pihak yang disebutnya menyebarkan sentimen anti-vaksin.
“Seberapa besar nilai kebebasan Anda jika Anda mengatakan kepada saya ‘Saya tidak mau divaksinasi’, tapi besok Anda menulari ayah Anda, ibu Anda atau diri saya?” cetus Macron yang ditujukan untuk warga yang ikut unjuk rasa anti-vaksin tersebut.
Lebih lanjut, dia menegaskan bahwa demonstran bebas mengekspresikan diri mereka dalam cara yang tenang dan penuh hormat, namun menyatakan bahwa unjuk rasa tidak akan membuat virus Corona hilang. Untuk itu, ia menyerukan persatuan dalam memerangi wabah tersebut.
“Saya ingin menyerukan persatuan,” ucap Macron untuk publik Prancis.
Dia juga melontarkan kritik untuk ‘orang-orang yang terlibat dalam mobilisasi yang tidak rasional, terkadang sinis dan manipulatif’ terhadap vaksinasi.
Unjuk rasa anti-vaksin dan anti-aturan pembatasan Corona digelar oleh para politikus sayap kanan dan anggota ekstremis gerakan Rompi Kuning yang marah pada pemerintahan Macron.
Sejauh ini, lebih dari 111.000 orang tewas akibat Corona di Prancis. Negara ini mencatat sekitar 20.000 kasus baru dalam sehari, yang tergolong tinggi jika dibandingkan awal bulan ini. Kekhawatiran soal kapasitas rumah sakit kembali mencuat. (antara)