Buru ISIS-K, Drone AS JugaTewaskan Sekeluarga 9 Orang di Kabul
digtara.com – Amerika Serikat (AS) melancarkan serangan drone atau pesawat tak berawak di wilayah permukiman Kabul, Afghanistan untuk menyerang kendaraan yang diduga membawa bom. Namun 9 orang warga sipil sekeluarga dilaporkan jadi sasaran dan tewas.
Baca Juga:
CNN dan Associated Press, Senin (30/8/2021) melansir serangan drone AS pada Minggu (29/8) waktu setempat, menargetkan sebuah kendaraan yang membawa ‘banyak pengebom bunuh diri’ dari kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) Khorasan atau ISIS-K. Aksi itu dilakukan sebagai imbas dari serangan dalam proses evakuasi yang di bandara Kabul yang menewaskan sedikitnya 13 tentara AS.
Informasi yang didapat dari saudara laki-laki salah satu korban tewas menyebut bahwa sembilan orang yang tewas termasuk enam anak-anak, dengan yang termuda berusia 2 tahun. Saudara laki-laki korban itu mengungkapkan informasi itu kepada seorang wartawan lokal yang bekerja dengan CNN.
Dia mengidentifikasi sembilan korban tewas sebagai Zamaray (40) yang merupakan saudaranya, kemudian Naseer (30), Zameer (20), Faisal (10), Farzad (9), Armin (4), Benyamin (3), Ayat (2) dan Sumaya (2).
“Kami bukan ISIS atau Daesh dan ini merupakan rumah keluarga — di mana saudara saya tinggal bersama keluarga mereka,” tuturnya.
Seorang pria bernama Ahad yang merupakan tetangga korban mengaku menyaksikan langsung serangan udara terjadi pukul 17.00 waktu setempat, saat dia dalam perjalanan menuju rumahnya.
Ahad mengakui dirinya mendengar suara bising roket yang diikuti suara ledakan keras dan langsung bergegas mencari tempat perlindungan, sebelum berupaya menyelamatkan para tetangganya yang menjadi korban. Dia menyebut ada dua orang lainnya yang luka-luka akibat serangan itu.
“Semua tetangga berusaha membantu dan membawa air untuk memadamkan api dan saya melihat ada sekitar 5 atau 6 orang tewas. Ayah dari keluarga itu dan seorang bocah laki-laki dan ada dua anak-anak. Mereka tewas. Mereka hancur berkeping-keping. Ada juga dua luka-luka,” tutur Ahad kepada CNN.
AS gencar melancarkan serangan drone menyusul tewasnya puluhan prajurit marinir dalam aksi bom bunuh diri oleh ISIS, pekan lalu.
Seorang pejabat AS mengonfirmasi pada Minggu kemarin, target serangan berlokasi di wilayah Khaje Bughra, Kabul. Pernyataan dari Komando Pusat AS menegaskan bahwa AS menyadari adanya laporan korban sipil dan masih menaksir dampak serangan drone itu.
Drone militer AS menembakkan sebuah rudal Hellfire ke arah sebuah kendaraan yang diparkir di antara dua gedung, setelah mendeteksi sejumlah individu memasukkan muatan peledak ke dalam bagasi kendaraan itu.
Menurut pejabat senior AS itu, terdapat ledakan awal yang dipicu tembakan rudal yang kemudian diikuti oleh ledakan lebih besar yang memicu bola api raksasa, yang diyakini disebabkan oleh muatan peledak di dalam kendaraan tersebut. AS meyakini para anggota ISIS yang menjadi target, tewas dalam serangan itu.