Bahaya! Mobil Tesla Terbakar Saat Servis di Bengkel, ‘Penyakit’ Mobil Listrik
digtara.com – Peristiwa kebakaran mobil listrik kerap terjadi dan membahayakan. Kali ini dialami mobil listrik Tesla. Mobil tersebut terbakar saat diservis.
Baca Juga:
Insiden ini terjadi di Marietta, Georgia, Amerika Serikat. Mobil yang terbakar merupakan Tesla Model S P100D.
Menurut laporan, insiden kebakaran ini muncul saat mobil tengah di servis. Pusat kebakaran muncul dari bagian bawah kendaraan.
Baca:Â Truk Tabrak Motor Lalu Terbakar di Medan, Saksi: Korban Terbakar dan Minta Tolong
Sementara kerusakan parah terlihat pada area kabin dan sisi pengemudi. Pihak bengkel pun langsung memanggil petugas kebakaran untuk memadamkan api tersebut.
Sebagian mendongkrak satu sisi kendaraan, sementara yang lainnya menyemburkan air melalui selang.
Baca:Â Tangis Tukang Becak, Korban Kebakaran Kontrakan di Kampung Lalang, Sepeda Motor dan Seisi Rumah Jadi Abu
Meski api sudah dipadamkan, Tesla Model S ini tak mampu diselamatkan. Kerusakan parah terlihat dan sudah tak mungkin untuk dikendarai lagi mobil tersebut.
Berita baiknya, tak ada korban jiwa dari kebakaran hebat ini. Hingga saat ini, penyebab utama kebakaran masih misterius dan menimbulkan banyak tanya.
Kejadian terbakarnya kendaraan listrik memang menjadi polemik bagi para produsen atau pembuat EV (electric vehicle) di seluruh dunia.
Bahkan, banyak dari mereka yang rela mengucurkan banyak uang untuk menghadapi masalah tersebut.
Hal itu tak hanya terjadi pada Tesla, penarikan besar-besaran telah berdampak dan terjadi pada sejumlah kendaran termasuk Chevrolet Bolt, Porsche Taycan, Ford Mustang Mach-E, Ford Kuga PHEV, dan Hyundai Kona EV.
Dalam kasus ini, Tesla dikabarkan harus merogoh kocek dalam hingga 163 juta Dolar Amerika Serikat atau setara dengan Rp 233 miliar lantaran menolak recall atau penarikan kembali unit model S P100D dan mengganti baterai dalam masa garansi enam tahun.
Sulit Dipadamkan
Masalah dengan risiko kebakaran pada baterai mobil listrik memang lebih rumit jika dibandingkan dengan mobil-mobil bermesin konvensional, berbahan bakar bensin atau diesel.
Karena pada kebakaran yang melibatkan baterai kendaraan listrik, api yang muncul tidak dapat dengan mudah dipadamkan.
Bahkan jika petugas pemadam kebakaran telah memadamkan api, baterai dapat menyala lagi beberapa jam kemudian, karena arus pendek yang mengalir dari satu sel baterai ke sel lainnya.
Kondisi ini bahkan sudah menjadi perhatian di Negara-negara yang sudah mulai meningkat populasi mobil listriknya, salah satunya Amerika Serikat (AS).
Bahkan National Transportation Safety Board (NTSB) atau Dewan Keselamatan Transportasai Nasional Amerika Serikat juga telah menghimbau kepada para pabrikan mobil listrik untuk memberikan panduan yang cukup untuk menangani mobil listrik terbakar.