Protes Invasi ke Ukraina, Youtube Tunda Pembayaran Iklan Milik Media Rusia
digtara.com – YouTube pada Sabtu (26/2/2022) melarang media milik pemerintah Rusia, RT, dan beberapa saluran Rusia lainnya menerima uang dari iklan yang diputar bersama konten mereka. Protes Invasi ke Ukraina
Baca Juga:
YouTube mengambil langkah yang serupa dengan Facebook setelah Rusia menginvasi Ukraina.
Menyadur laman VOA Indonesia, YouTube menyebutnya sebagai “situasi tak biasa.”
Perusahaan teknologi itu mengatakan pihaknya “menangguhkan monetisasi sejumlah akun YouTube, termasuk beberapa saluran Rusia yang terafiliasi dengan sanksi-sanksi baru.” Penempatan iklan sebagian besar dikontrol oleh YouTube.
Baca: Selain di Channel Sule, Rudy Salim Juga Berinvestasi di YouTube Deddy Corbuzier
Video-video dari saluran yang terimbas juga akan lebih jarang muncul di bagian ‘rekomendasi,’ kata juru bicara YouTube, Farshad Shadloo. Ia menambahkan bahwa RT dan beberapa saluran lainnya tidak akan bisa diakses di Ukraina atas “permintaan pemerintah.”
Menteri Digital Ukraina Mykhailo Fedorov sebelumnya mencuit pada Sabtu (26/2) bahwa ia mengontak YouTube “untuk memblokir saluran propaganda Rusia seperti Russia 24, TASS, RIA Novosti.”
RT belum segera merespons permintaan Reuters untuk berkomentar. YouTube tidak menyebut nama-nama akun lain yang dibatasi.
Baca: Tak Termasuk Deddy Corbuzier, Ini Nama 10 YouTuber Berpenghasilan Tertinggi
Selama bertahun-tahun, para anggota parlemen dan sebagian pengguna telah menyerukan YouTube, yang dimiliki Alphabet, untuk mengambil langkah yang lebih besar terhadap saluran-saluran yang berkaitan dengan pemerintah Rusia, karena dikhawatirkan menyebarkan misinformasi dan seharusnya tidak mendapat keuntungan.
Rusia menerima sekitar $7 juta hingga $32 juta dalam periode dua tahun yang berakhir pada Desember 2018, dari iklan-iklan di 26 saluran YouTube, kata periset digital Omelas kepada Reuters.
Disclaimer: Artikel ini merupakan kerjasama digtara.com dengan suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggungjawab suara.com.
Protes Invasi ke Ukraina, Youtube Tunda Pembayaran Iklan Milik Media Rusia