Paus Fransiskus Wafat, Gubernur NTT Sampaikan Dukacita Mendalam

digtara.com - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Emanuel Melkiades Laka Lena, menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya pemimpin umat Katolik dunia, Paus Fransiskus pada Senin (21/4/2025).

Baca Juga:

• Uskup Petrus Turang Dimakamkan, Ribuan Umat Katolik Hadiri Ikut Misa Pemakaman
• Misa Kunjungan Paus Fransiskus di Timor Leste Bakal Dihadiri Ratusan Umat dan Imam Katolik dari Kabupaten Belu
• Polda NTT Maksimalkan Pengamanan Pendaftaran Calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTT

"Saya berdukacita yang mendalam atas kepergian Paus Fransiskus seorang pemimpin umat Katolik," kata Emanuel Melkiades Laka Lena pada Senin (21/4/2025).

Gubernur mengatakan Paus Fransiskus adalah salah satu tokoh dunia yang memiliki konsen terhadap hal-hal kemanusiaan.

Paus Fransiskus juga dianggap sebagai sosok yang telah mendedikasikan dirinya bagi kemanusiaan dan juga perdamaian dunia.

Selain itu kata Melki, Paus Fransiskus memiliki toleransi yang sangat tinggi karena konsisten membangun peradaban lintas agama yang kuat dan kokoh.

"Beliau juga termasuk tokoh yang menurut kami konsisten membangun peradaban lintas agama yang sangat bagus dan kokoh," ujarnya.

Melki mencontohkan ketika Paus Fransiskus berkunjung ke Indonesia beberapa waktu yang lalu, Paus Fransiskus memberi kesempatan untuk bertemu dengan orang-orang cacat atau kaum disabilitas.

Sehingga tokoh Paus Fransiskus adalah sosok yang memberi perhatian khusus bagi kaum yang terlupakan.

"Sebagai Gubernur Nusa Tenggara Timur maupun sebagai pribadi kami tentu bersyukur pernah mendapat tokoh (Paus Fransiskus) ini di perjalanan umat manusia saat ini," ujarnya.

Melki berharap apa yang telah dibuat oleh Paus Fransiskus dapat menjadi contoh dan pedoman bagi seluruh pemimpin dunia dan umat manusia untuk tetap menjaga perdamaian dunia.

Sebagai rasa turut berdukacita dari umat nasrani di Kota Kupang atas wafatnya Paus Fransiskus, pelaksanaan pawai Paskah GMIT yang diikuti ribuat umat nasrani di Kota Kupang, sempat dihentikan sementara untuk mendoakan Paus Fransiskus yang meninggal.

Para peserta pawai dan warga yang menonton diminta oleh memandu acara tersebut untuk berdiri dan berdoa selama satu menit.

Semua aktivitas pun dihentikan sementara sebagai rasa turut berdukacita atas wafatnya Paus Fransiskus.

Dari berbagai sumber menyebutkan bahwa pada pukul 09.45 pagi, Kardinal Kevin Farrell, Camerlengo dari kamar Apostolik, mengumumkan wafatnya Paus Fransiskus dari Casa Santa Marta.

"Saudara-saudari terkasih, dengan duka yang mendalam saya harus mengumumkan bahwa Bapa Suci kita, Paus Fransiskus, telah wafat. Pagi ini, pukul 07.35, Uskup Roma, Paus Fransiskus, telah kembali ke rumah Bapa. Seluruh hidupnya dipersembahkan untuk melayani Tuhan dan Gereja-Nya. Ia mengajarkan kita untuk hidup setia pada nilai-nilai Injil dengan keberanian dan cinta kasih yang mencakup semua, terutama bagi mereka yang miskin dan terpinggirkan. Dengan rasa syukur yang besar atas teladan hidupnya sebagai murid sejati Tuhan Yesus, kita menyerahkan jiwa Paus Fransiskus ke dalam kasih sayang tanpa batas dari Allah Tritunggal," demikian isi pengumuman resmi.

Paus Fransiskus sempat dirawat di Rumah Sakit Poliklinik Agostino Gemelli pada hari Jumat, 14 Februari 2025, setelah beberapa hari mengalami bronkitis.

Kondisi kesehatannya perlahan memburuk, dan pada hari Selasa, 18 Februari, dokter mendiagnosis Paus menderita pneumonia bilateral (radang paru-paru pada kedua sisi paru-paru).

Setelah 38 hari menjalani perawatan di rumah sakit, Paus kembali ke kediamannya di Casa Santa Marta di Vatikan untuk melanjutkan pemulihan.

Sejak usia muda, tepatnya pada tahun 1957, Jorge Mario Bergoglio (nama asli Paus Fransiskus) pernah menjalani operasi pengangkatan sebagian paru-paru di Argentina akibat infeksi saluran pernapasan yang berat.

Seiring bertambahnya usia, Paus Fransiskus kerap mengalami gangguan pernapasan. Bahkan pada November 2023, Paus membatalkan kunjungan ke Uni Emirat Arab karena influenza dan peradangan paru-paru.