WNI di Hong Kong Diimbau Waspadai Wabah Pneumonia Misterius
digtara.com | HONGKONG –Pemerintah mengeluarkan imbauan kepada warga negara Indonesia (WNI) yang sedang berada di Hong Kong. Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) meminta para WNI untuk mewaspadai penyebaran virus Pneumonia Misterius, yang kini mewabah di negeri tersebut.
Baca Juga:
Imbauan itu dikeluarkan setelah 44 orang kini telah dilaporkan terinfeksi virus tersebut. Dimana 11 diantaranya mengalami kondisi cukup parah.
Para WNI diminta untuk menghindari sentuhan terhadap binatang liar/buruan (termasuk babi, rusa, unggas, dan binatang liar lain) serta kotoran binatang. Menghindari kunjungan ke pasar basah, pasar unggas ataupun peternakan unggas.
Pemerintah Singapura maupun Hong Kong sendiri kini telah memperketat masuknya wisatawan yang berasal dai Wuhan. Kota dimana orang dengan virus itu pertama kali ditemukan.
Konsulat juga meminta WNI di Hong Kong menghindari kontak fisik dengan pasien, terutama yang mengidap infeksi paru-paru akut. Menghindari kunjungan ke tempat-tempat yang menyajikan daging binatang liar/buruan dan jangan mengonsumsi daging binatang liar/buruan.
“Jika merasa tidak sehat ketika berada di luar Hong Kong, kenakan masker. Khususnya jika menderita demam dan atau batuk. Informasikan pula pada staf hotel, pendamping perjalanan atau pihak terkait lain. Segera mencari bantuan medis,†bunyi imbauan KJRI Hong Kong melansir laman resminya, Jumat (10/10/2020).
Setibanya di Hong Kong, WNI harus hubungi dokter jika menderita demam ataupun gejala lain dan menceritakan riwayat perjalanan. Serta kenakan masker guna mencegah penyebaran penyakit.
“Mencuci tangan dengan sabun dan air, serta menggosoknya paling tidak 20 detik sebeum dibilas. Dikeringkan dengan kertas tisu atau alat pengering,†lanjut imbauan tersebut.
LAYANAN DARURAT
KJRI Hong Kong juga membuka layanan melalui saluran telepon 9155 4023 atau KJRI Hongkong, ata WhatsApp 6773 0466, 5294 4184.
Komisi Kesehatan Wuhan mengatakan pada Jumat 3 Desember bahwa pihaknya sedang menyelidiki penyebab wabah tersebut.
Dalam sebuah pernyataan di situs webnya, mereka mengesampingkan sejumlah sumber infeksi. Termasuk influenza, flu burung dan penyakit pernapasan umum, tetapi tidak menyebutkan Sars.
[AS]