Iran Didesak Kembali Patuhi Perjanjian Nuklir
digtara.com | JAKARTA – Iran didesak untuk kembali mematuhi perjanjian nuklir yang dibuat tahun 2015 lalu. Desakan itu datang dari sejumlah negara Eropa, diantaranya Prancis, Jerman dan Inggris.
Baca Juga:
Hal itu disampaikan ketiga negara Eropa menyusul keputusan Iran untuk kembali mengembangkan pengayaan uranium tanpa batas. Keputusan itu sebagai respons terhadap serangan drone Amerika Serikat yang menewaskan perwira tinggi militer Iran, Mayjen Qasem Soleimani.
“Sangat penting untuk Iran kembali mematuhi dan menjalankan komitmen dalam perjanjian nuklir. Kami mengungkapkan keprihatinan atas langkah Iran yang melanggar komitmen dalam perjanjian nuklir sejak Juli 2019 lalu,” bunyi pernyataan bersama ketiga negara tersebut seperti dilansir CNNIndonesia, Senin (13/1/2020).
Nasib perjanjian nuklir yang digagas era Presiden Barack Obama ini terancam hancur. Utamanya setelah Presiden Donald Trump menarik AS keluar dari perjanjian itu pada 2018 lalu.
Sejak itu, Iran pun mengancam tidak akan sepenuhnya mengikuti perjanjian nuklir. Khususnya jika negara Eropa yang juga terkait dalam perjanjian itu tak bisa menyelamatkan Teheran dari kemungkinan sanksi baru AS.
Sementara itu, Prancis, Jerman, Inggris, bahkan Uni Eropa berupaya mempertahankan perjanjian nuklir tersebut di tengah perselisihan AS-Iran yang terus memanas. Trump juga terus membujuk Eropa untuk mengikuti langkahnya mengabaikan perjanjian nuklir tersebut.
Namun, Prancis, Jerman, dan Inggris berkeras akan terus mempertahankan perjanjian itu. Utamanya dengan menyebutkan bahwa mitra-mitra Eropa memiliki sikap dan kepentingan yang sama terkait keamanan bersama.
KEINGINAN CHINA
Ketiga negara itu juga mengatakan negara-negara pihak perjanjian nuklir lainnya seperti China, Rusia, Uni Eropa, bahkan Iran tetap ingin mempertahankan keberlangsungan pakta tersebut.
“Kita harus mengatasi permasalahan dan keprihatinan soal aktivitas Iran yang mempengaruhi stabilitas kawasan bersama-sama dengan diplomasi dan cara yang bermakna, termasuk soal program rudal dan nuklir,” bunyi pernyataan Prancis, Jerman, dan Inggris itu seperti dikutip dari AFP.
“Kami kembali menegaskan kesiapan untuk bekerja sama mengupayakan de-eskalasi dan stabilitas di kawasan. Kami juga mencatat pernyataan Iran terkait penembakan pesawat Ukraina dan akan bekerja sama dengan Teheran untuk memutuskan langkah selanjutnya terkait masalah ini.”tandasnya.
[AS]