Jumat, 18 Oktober 2024

Diserbu Virus Corona, Kota Wuhan Seperti Kota Mati

- Rabu, 29 Januari 2020 01:28 WIB
Diserbu Virus Corona, Kota Wuhan Seperti Kota Mati

digtara.com | BEIJING – Senyap dan sepi bak kuburan, tiada ada transportasi. Wuhan yang metropolis berubah seperti kota mati dan merenggut 106 nyawa di sana. Hingga Senin 27 Januari, situasi belum membaik. Pemerintah China memutuskan untuk menutup akses dari dan ke kota itu untuk mencegah pendemik global.

Baca Juga:

Toko-toko memilih tutup. Akses menuju kereta Metro di Wuhan juga mati. Bus pun sulit dicari. Kendaraan pribadi dan taksi menjadi pilihan transportasi di kota itu, sebelum akhirnya juga dilarang.

Pesta kembang api yang biasanya memeriahkan tahun baru China, tak dibolehkan pemerintah untuk digelar. Membuat Imlek di Wuhan berakhir tanpa perayaan.

Pemerintah China menutup kota Wuhan karena menjadi pusat Virus Corona baru bernama 2019-nCoV. Hampir 100 warga negara Indonesia (WNI) ada di Wuhan, mereka ikut merasakan dampak penutupan akses yang terjadi.

Berdasarkan catatan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Wuhan, ada 93 WNI di kota itu yang hampir seluruhnya merupakan mahasiswa. Jumlah tersebut belum termasuk warga Indonesia yang kebetulan sedang mengunjungi Wuhan ketika lockdown dimulai. Mereka semua terjebak.

Para WNI menyaksikan bagaimana kota Wuhan menjadi lebih sepi setelah virus ini mewabah. Menurut Siti, penutupan akses Kota Wuhan membuat sejumlah WNI di China kesulitan untuk memenuhi kebutuhan logistik.

“Saya melewati kota, sepanjang jalan saya melihat keadaan sepi enggak seperti biasanya kota Wuhan ramai dan penuh. Tapi ini waktu itu sudah sepi seperti kota mati,” ujar Siti yang berasal dari Kota Sigli, Aceh, kepada Liputan6.com.

Hal serupa dirasakan sejumlah mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) penerima beasiswa Mandarin Unesa (Confucius Institute). Salah satu penerima beasiswa itu adalah Nathania, yang menuturkan, kondisi Wuhan masih sepi sejak ditutup pada 23 Januari 2020 pukul 10.00.

“Sepi. Toko-toko masih banyak yang tutup ataupun buka di jam-jam tertentu,” ujarnya.

Ia mengaku diimbau untuk menjauh dari daerah ramai dan tetap berada di asrama. Karena asrama masih dinyatakan sebagai tempat yang aman.

“Jika bukan untuk membeli persediaan makanan, kami tidak keluar asrama. Kami masih di dalam dorm sebagai tempat teraman saat ini,” tutur Nathania.

Kondisi logistik yang dimilikinya saat ini masih aman. Namun, toko masih banyak yang tutup dan hanya buka pada jam tertentu. Selain itu, harga logistik juga lebih mahal dari biasanya. “Tapi kami masih bisa makan dengan aman.”

Kedutaan Besar RI di Beijing memastikan akan terus melindungi keselamatan jiwa dan mencukupi kebutuhan 93 WNI yang tertahan di Wuhan.

“Kami tidak akan meninggalkan mereka. Kami terus hubungi mereka. Bahkan, kalau ada hal mendesak yang perlu disampaikan, kami sediakan empat nomor hotline,” kata Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun di Beijing.

Menurut dia, memang kebutuhan logistik yang ada sekarang akan habis dalam lima atau enam hari ke depan. “Tapi sebelum mereka kehabisan, kami akan suplai terus,” ujarnya.

Distribusi logistik dipesan secara daring oleh KBRI dan kemudian dikirimkan melalui kurir kepada koordinator-koordinator WNI yang ada di setiap kampus dan apartemen. Tidak semua dari 93 WNI yang tertahan di Wuhan itu berstatus pelajar, ada satu hingga dua orang pekerja profesional yang tinggal di apartemen.

KBRI juga bahkan telah mendirikan posko khusus di Changsha, Provinsi Hunan, untuk membantu suplai logistik bagi 93 WNI di Wuhan. Selain itu, upaya perlindungan juga dilakukan KBRI Beijing melalui komunikasi intensif dengan pemerintah China, Pemerintah Provinsi Hubei, dan Pemerintah Kota Wuhan.

“Kami juga terus berkoordinasi dengan KJRI (Konsulat Jenderal RI) yang ada di Guangzhou dan Shanghai.”

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru