Sempat Dilarang, Warga Saudi Bersiap Rayakan Valentine’s Day

digtara.com | RIYADH – Setelah sempat dilarang selama berpuluh-puluh tahun, warga di Arab Saudi kini tengah bersiap merayakan hari kasih sayang (Valentine’s Day).
Baca Juga:
Diwartakan Middle East Monitor, persiapan yang meliputi penjualan dan pembelian hadiah, bunga, dan cokelat di toko-toko dan pasar.
Sebelumnya hal tersebut tidak mungkin bisa dilakukan, setidaknya sampai beberapa tahun lalu. Itu karena undang-undang ketat yang melarang perayaan Hari Valentine di seluruh wilayah Arab Saudi.
Otoritas dan penguasa Arab Saudi menganggap perayaan itu tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Polisi syariah yang dahulu memastikan larangan perayaan Hari Valentine di Arab Saudi ditegakkan saat ini sudah dibubarkan dan dicabut kewenangannya.
Sebelumnya, pemilik toko diwajibkan untuk menyembunyikan mawar merah dan cokelat pada Hari Valentine dan para pemilik restoran ditekan untuk melarang perayaan ulang tahun dan peringatan pada tanggal 14 Februari.
Dicabutnya larangan perayaan Hari Valentine bermula pada 2018 ketika mantan Presiden Komisi Makkah untuk Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan (CPVPV) Syekh Ahmed Qasim Al-Ghamdi menyatakan bahwa perayaan Hari Valentine sebenarnya tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Menurutnya, perayaan cinta adalah fenomena universal dan tidak terbatas pada dunia non-Muslim.
Legalisasi perayaan publik Hari Valentine terjadi di tengah upaya reformasi dan liberalisasi nilai-nilai tradisional yang dilakukan Putra Mahkota Mohammed Bin Salman dalam upaya “memodernisasi” kerajaan.
[AS]

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur
