Vietnam Longgarkan Aturan Jarak Sosial
digtara.com – Pemerintah Vietnam telah me-longgarkan aturan jarak sosial (social distancing) yang diberlakukan di negara tersebut sejak awal Februari 2020 lalu.
Baca Juga:
Kebijakan itu diambil setelah dalam enam hari terakhir, tidak ada laporan kasus infeksi baru virus korona (Covid-19) di seantero negeri komunis tersebut.
Seperti dilansir Chanel News Asia, dilaporkan bahwa sejumlah toko dan layanan sudah diizinkan untuk dibuka. Beberapa kafe di Hanoi, ibu kota negara tersebut, juga sudah beroperasi meski jalan-jalan masih cukup sepi.
TANPA KEMATIAN
Hingga Kamis, 23 April 2020, Vietnam mencatatkan 268 kasus positif Covid-19 dengan nol kematian.
Negara yang berbatasan langsung dengan China itu terbilang sukses menekan angka penularan Covid-19 karena menerapkan karantina wilayah (lockdown) sejak awal-awal penyebaran. Pemerintah Vietnam juga melakukan penelusuran kontak dalam mengendalikan Covid-19.
Vietnam adalah salah satu negara pertama yang melarang penerbangan ke dan dari China pada awal Februari. Saat itu, Vietnam melaporkan belasan kasus virus korona, dan desa-desa berpopulasi 10.000 orang yang dekat dengan Hanoi langsung dikarantina.
https://www.youtube.com/watch?v=R29lqZItOBM
Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel Youtube Digtara TV.
Jangan lupa, like comment and Subscribe.
Pemerintah Vietnam juga melacak orang yang pernah berinterkasi dengan pasien virus korona secara agresif.
Nguyen Trinh Thang (72), warga Hanoi menceritakan dia dan kelompoknya ditugaskan untuk menangani kasus-kasus orang dalam pengawasan (ODP).
“Kami pergi ke setiap gang, mengetuk setiap pintu,” kata Nguyen Trinh.
Kami mengikuti…
“Kami mengikuti panduan dari pemerintah kami bahwa memerangi pandemi itu seperti memerangi musuh kami,” lanjut dia.
KERJASAMA JADI KUNCI SUKSES
Takeshi Kasai, direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk wilayah Pasifik Barat, mengatakan keberhasilan Vietnam dalam meyakinkan masyarakat untuk bekerja sama menjadi kunci.
“Mereka benar-benar melakukan peran mereka,” katanya, menambahkan dia percaya sekitar 80.000 orang telah dikarantina.
“Saya pikir itulah alasan mengapa mereka dapat terus menjaga jumlah (infeksi) kecil,” ujar Kasai.
Saat ini, hampir tidak ada penerbangan internasional yang tiba di Vietnam dan negara itu telah dikunci sebagian sejak awal April.
Jalan-jalan di Hanoi, yang biasanya dibanjiri sepeda motor, turis, dan pedagang menjadi sepi.
Pemerintah Vietnam yang komunis menempatkan puluhan ribu warganya di fasilitas karantina, termasuk warga negara asing.
Vu Thi Nhung dan putranya menghabiskan dua minggu tidur di ranjang susun asrama tanpa kasur di sebuah kamp di Hanoi setelah kembali dari Jerman pada bulan Maret. Mereka makan tiga kali sehari yang diantar di depan kamar mereka.
“Anda tidak dapat membandingkannya dengan di rumah, tetapi mengingat Vietnam dan situasi epidemi, itu melebihi harapan saya,” katanya.
Vietnam telah melakukan uji tes virus corona lebih dari 180.000 untuk 96 juta orang.
Pakar Vietnam Carl Thayer, seorang profesor emeritus di Universitas New South Wales, mengatakan jumlah kasus Vietnam harus ditangani dengan hati-hati karena Hanoi dapat menghukum siapa pun yang membantahnya.
“Banyak pendatang dari luar negeri, terlalu banyak orang menggunakan ponsel, terlalu banyak orang di internet (untuk ditutup-tutupi),” kata dia.
[AS]
https://www.youtube.com/watch?v=R29lqZItOBM
Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel Youtube Digtara TV.
Jangan lupa, like comment and Subscribe.