Ketika NASA Berencana Kirim Astronot ke Luar Angkasa untuk Salat Tahajud
digtara.com – Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mau kirim astronot lagi ke luar angkasa di waktu paling utama untuk salat Tahajud.
Baca Juga:
NASA akan tetap menggunakan kapsul Crew Dragon dan roket Falcon 9, keduanya milik SpaceX, mengirim dua astronot pada Sabtu, 30 Mei pukul 15.22 EDT atau Minggu dini hari, 31 Mei 2020 pukul 02.22 WIB.
Seperti diketahui, NASA bersama SpaceX mengalami kegagalan terbang perdana Crew Dragon yang membawa astronot Bob Behnken dan Dough Hurley, pada Rabu, 27 Mei waktu setempat atau Kamis dini hari, 28 Mei 2020 waktu Indonesia. Adapun waktu penerbangan kedua ini diambil bertepatan saat waktu paling utama untuk salat Tahajud, yakni antara pukul 01.00 hingga menjelang salat Subuh.
Misi luar angkasa bernama ‘SpaceX Demonstration Mission 2 (Demo-2)’ itu gagal meluncur dari Kennedy Space Centre di Cape Canaveral, Florida, AS menuju Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Kendati demikian, ada kekhawatiran jika pada penerbangan kedua nanti diperkirakan gagal kembali. Jika sebelumnya kapsul Crew Dragon dan roket Falcon 9 gagal terbang akibat cuaca buruk, hal serupa akan dialami NASA dan SpaceX.
“(Penerbangan) Tidak mungkin terjadi. Musim dingin ekstrem yang melambat di Florida utara akhir minggu ini membawa banyak udara pekat dan petir ke sebagian besar semenanjung pada siang hari,” kata Ahli Meteorologi, Jonathan Belles, seperti dikutip dari situs Digital Trends, Minggu, 31 Mei 2020.
Meski begitu masih ada kemungkinan kecil Crew Dragon bisa mengudara hingga mencapai ISS nantinya. Menurut Belles, badai bisa saja berada cukup jauh dari Kennedy Space Center yang membuat rencana penerbangan bisa saja terjadi. Bukan hanya Belles, ramalan Skuadron Prakiraan Cuaca (45th Weather Squadron) juga menyatakan hal yang sama.
Karena, menurut mereka ada peluang 40 persen hambatan cuaca bisa kembali menggagalkan upaya peluncuran. Soal cuaca buruk sudah diprediksi sebelumnya oleh Kepala Misi Kru SpaceX, Benji Reed.
Ia mengatakan pembatalan bisa menunda penerbangan hingga satu tahun. “Saya berekspektasi akan ada kemungkinan tinggi karena cuaca. Dan diberikan waktu hingga setahun, tidak akan membuat saya terkejut,” ungkapnya.
Dalam percobaan pertama tidak ada hujan atau pun gemuruh di area peluncuran. Namun ada kekhawatiran terlalu banyak listrik di udara dan peluncuran bisa memicu sambaran petir.
Kedua astronot ini nantinya akan menghabiskan 24 jam di orbit sebelum bergabung dengan International Space Station (ISS). Misi bernama Demo-2 itu akan menjadi gerbang pembuka penerbangan berawak ke beberapa tempat di ruang angkasa seperti Bulan dan Planet Mars.
[ya]