Aksi Penusukan 3 orang di Inggris Dikaitkan dengan Terorisme
digtara.com – Kota Reading di Inggris mengadakan satu menit dalam keheningan, Senin (22/6/2020), untuk para korban penusukan yang membunuh tiga orang, termasuk satu warga negara Amerika, dalam serangan baru-baru ini, yang dihubungkan dengan terorisme. Aksi Penusukan 3 orang di Inggris
Baca Juga:
Tiga orang lain dilarikan ke rumah sakit setelah seorang pria yang memegang pisau sepanjang lima inci mengamuk di taman pada Sabtu, dan menikam orang-orang yang menikmati malam musim panas yang cerah.
Seorang sumber keamanan yang ingin identitasnya dirahasiakan mengatakan pada Reuters bahwa tersangka merupakan seorang pria berusia 25 tahun asal Libia bernama Khairi Saadallah.
Menyebut kejadian tersebut sebagai terorisme, polisi mengatakan seseorang berusia 25 tahun telah diamankan, namun mereka tidak mencari orang lain.
“Apa yang kita saksikan pada Sabtu malam di Reading merupakan tindakan satu orang,” kata Menteri Dalam Negeri Inggris Priti Patel.
Baca Juga: Densus 88 Bekuk Warga Tanah Datar Sumbar, Diduga Terkait Terorisme
Harian Philadelphia Inquirer menyebut salah satu korban meninggal dunia merupakan warga negara Amerika Serikat, Joe Ritchie-Bennett (39) yang telah tinggal di Inggris selama 15 tahun.
Duta Besar AS Woody Johnson menyampaikan duka cita terhadap keluarga para korban. “Dengan kesedihan mendalam, ini termasuk seorang warga negara AS,” katanya dalam cuitan di Twitter.
Baca Juga: Polisi Dituding Tembak Pelaku Geng Motor Bak teroris, Kabid Humas : Tuduhan Tidak Mendasar
Pengajar berusia 36 tahun, James Furlong, yang juga merupakan teman dari Ritchie-Bennett menurut laporan-laporan media, juga terbunuh dalam kejadian tersebut.
“Dia seseorang yang tampan, pintar, jujur dan menyenangkan,” kata orang tuanya.
Sementara itu, korban ketiga belum teridentifikasi. (antara)
https://www.youtube.com/watch?v=TjusEKbgRbE
Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel Youtube Digtara TV. Jangan lupa, like comment and Subscribe.
Aksi Penusukan 3 orang di Inggris Dikaitkan dengan Terorisme