Selasa, 24 Desember 2024

Konflik Laut China Selatan: Indonesia Siaga Tinggi, Filipina ‘Buang Handuk’

Arie - Rabu, 29 Juli 2020 16:40 WIB
Konflik Laut China Selatan: Indonesia Siaga Tinggi, Filipina ‘Buang Handuk’

digtara.com – Konflik di Laut China Selatan yang melibatkan Amerika Serikat dan China semakin hari semakin memanas. Konflik Laut China Selatan: Indonesia Siaga Tinggi, Filipina ‘Buang Handuk’

Baca Juga:

Indonesia, yang berdampingan langsung dengan wilayah yang disengketakan dua negara tidak ingin lengah dan terus meningkatkan kesiagaan.

Koarmada I TNI AL menyiagakan empat kapal perang Indonesia (KRI) di Natuna, Kepulauan Riau, untuk mengantisipasi meluasnya konfl di Laut Cina Selatan (LCS). Kapal-kapal berjenis Fregat dan Korvet, kapal antikapal selam, tersebut akan melakukan patroli rutin di perairan Laut Natuna Utara.

“Kita menyiagakan empat KRI di Natuna, yang pertama adalah patroli rutin, karena Laut Natuna Utara itu wilayah kita,” jelas Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Koarmada I TNI AL, Letkol Laut Fajar Tri Rohadi.

Jumlah tersebut bertambah jika dibandingkan dengan kegiatan rutin, yakni biasanya hanya dua hingga tiga kapal yang berpatroli.

Menurut Fajar, di dalam setiap kapal tersebut juga bersiagakan 100 orang personel TNI AL. Selain itu, ada juga pasukan TNI lainnya yang terintegrasi bersiaga di sekitar sana.

“Ada pasukan di satuan TNI terintegrasi. Satu KRI rata 100 personel. Total personel yang ikut berpatroli di kapal ada 400 orang,” jelasnya.

Dikatakan, TNI akan terus melindungi kedaulatan dan kepentingan NKRI di wilayah tersebut.

Peningkatan kesiagaan di wilayah Laut Natuna Utara itu sudah menjadi hal yang pasti dan sudah dilaksanakan sejak lama. TNI AL, dalam hal ini Koarmada I, akan terus menyiagakan unsur KRI di Natuna.

Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo juga sebelumnya juga menyinggung konflik di Laut China Selatan.

Pihaknya menekankan, komandan lanud di bagian barat Indonesia yang berada di bawah Koopsau I harus selalu dalam kondisi siaga. Dengan demikian, kapan pun dibutuhkan untuk melakukan operasi, mereka dalam keadaan siap.

Buang Handuk

Sementara itu, Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, mengatakan negaranya tak sanggup jika harus berperang dengan China.

Memang, kontak langsung dan perang terbuka belum meletus, namun Filipina sudah ‘buang handuk’ atau menyerah lebih awal.

Dalam pidato tahunan negara, Duterte mengatakan ia tak punya pilihan selain menganggap sengketa di Laut China Selatan sebagai isu diplomatik karena di luar itu negaranya harus berperang dengan China.

Duterte membela keputusan pemerintahannya untuk tidak meneken keputusan pengadilan arbitrase 2016 yang mendukung tuntutan FIlipina terhadap China.

Putusan arbitrase itu mementahkan seluruh klaim historis China di Laut China Selatan, termasuk wilayah yang diperebutkan Beijing dan Manila.

Menurut Duterte saat ini negaranya tidak memiliki kemampuan untuk menentang China secara militer.

“Kita tidak bisa berperang,” kata Duterte melansir The Star pada Selasa (28/7/2020).

Agak aneh, sebab Duterte mengungkapkan hal itu di saat ketegangan di Laut China Selatan terus memanas belakangan, terutama antara China dan Amerika Serikat yang saling mengerahkan armada militernya untuk memperkuat pengaruh di perairan itu.

Belakangan, China terus memperkuat klaim historis atas hampir 90 persen wilayah Laut China Selatan dengan mengerahkan kapal-kapal ikan dan patrolinya ke perairan kaya sumber daya alam itu.

Agresivitas China di Laut China Selatan baru-baru ini bahkan sempat memicu friksi antara Vietnam, Malaysia, hingga Indonesia pada awal tahun ini ketika kapal ikan dan kapal patroli China menerobos ZEE Indonesia di dekat Natuna.

Menurut Duterte, ada hal yang jauh lebih prioritas bagi pemerintahannya saat ini yaitu menangani penularan pandemi Covid-19 yang masih melonjak di Filipina, ketimbang harus berkonflik dengan negara lain. [asiatoday]

Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel Youtube Digtara TV. Jangan lupa, like comment and Subscribe.

Konflik Laut China Selatan: Indonesia Siaga Tinggi, Filipina ‘Buang Handuk’

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
: Arie
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Terdakwa Penganiaya Transpuan di Kupang Divonis Berbeda

Terdakwa Penganiaya Transpuan di Kupang Divonis Berbeda

Polisi Terima Dua Laporan Terkait Kasus Pembunuhan Mahasiswa Undana di Oesapa

Polisi Terima Dua Laporan Terkait Kasus Pembunuhan Mahasiswa Undana di Oesapa

Ayah Biadab di Sidimpuan Tega Cabuli Anak Kandungnya Sendiri Berusia 3 Tahun

Ayah Biadab di Sidimpuan Tega Cabuli Anak Kandungnya Sendiri Berusia 3 Tahun

Peduli Olah Raga, Jon Sujani Bagikan Bola Ke Tim Futsal di Sidimpuan

Peduli Olah Raga, Jon Sujani Bagikan Bola Ke Tim Futsal di Sidimpuan

Plt Bupati Langkat Ingatkan ASN Hindari Prilaku Menyimpang

Plt Bupati Langkat Ingatkan ASN Hindari Prilaku Menyimpang

Buka MTQ ke-56 Berandan Barat, Syah Afandin: Terus Tanamkan Jiwa Al Quran ke Masyarakat

Buka MTQ ke-56 Berandan Barat, Syah Afandin: Terus Tanamkan Jiwa Al Quran ke Masyarakat

Komentar
Berita Terbaru