Arab Saudi Pastikan Belum Ada Laporan Jamaah Haji Terinfeksi Covid-19
digtara.com – Pemerintah Arab Saudi memastikan tidak ada jamaah haji yang terinfeksi Covid-19 hingga puncak ibadah haji pada Jumat kemarin. Meski demikian, di saat bersamaan Arab Saudi melaporkan sebanyak 1.686 kasus baru covid-19.
Baca Juga:
Kasus-kasus baru yang diumumkan oleh Departemen Kesehatan Arab Saudi membawa jumlah total kasus yang dikonfirmasi di wilayah itu menjadi 275.905.
Dari kasus-kasus baru, jumlah tertinggi dilaporkan di Kota Makkah dengan 178 kasus. Tetapi jamaah haji sampai saat ini masih bebas virus. Sedangkan kasus baru lainnya dikonfirmasi berasal dari kota dan provinsi di seluruh Arab Saudi.
Melansir laman Arab News, Arab Saudi menerapkan sejumlah langkah untuk menjaga jamaah haji dari infeksi selama haji terbatas tahun ini.
Dalam 24 jam terakhir, 24 orang meninggal akibat Covid-19. Sehingga menambah angka kematian terkait virus ini di Arab Saudi menjadi 2.866.
Sedangkan jumlah total yang pulih naik menjadi 235.658 setelah 4.460 orang berhasil pulih dari virus Covid-19.
Pandemi virus korona atau Covid-19 membuat pelaksanaan ibadah haji tahun ini menjadi sangat dibatasi. Itu dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit yang lebih luas.
Pemerintah Arab Saudi melakukan seleksi bagi para jamaah yang mendaftar secara daring, memiliki siapa saja yang memenuhi syarat, dan diizinkan untuk mengikuti ibadah haji yang dimulai pada 29 Juli.
Keputusan untuk tetap mengadakan ibadah haji tahun ini juga diikuti prioritas utama menjaga keselamatan jamaah di Tanah Suci sampai pulang ke negara masing-masing.
“Kami meminta kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk melindungi semua negara dari pandemi ini dan menjaga semua manusia terlindungi dan aman,” tulis pernyataan Kementerian Haji dan Arab Saudi beberapa waktu lalu.
[AS]
https://www.youtube.com/watch?v=uLVHABKl4NE
Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel YoutubeDigtara TV. Jangan lupa, like comment and Subscribe.
Arab Saudi Pastikan Belum Ada Laporan Jamaah Haji Terinfeksi Covid-19