Sopir Ambulans Merudapaksa Pasien Covid-19 Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit
digtara.com – Polisi di distrik Pathanamthitta, negara bagian Kerala, India, menangkap seorang sopir ambulans yang bertugas dalam penanganan covid-19. Sopir ambulans bernama Noufal V (25) yang berasal dari Kayamkulam itu, ditangkap karena merudapaksa pasien covid-19 yang dibawanya.
Baca Juga:
Kepala Polisi Distrik Pathanamthitta, KG Simon, mengatakan jika korban adalah seorang perempuan berusia 20 tahun. Korban dijemput pelaku dari kediaman pamannya di Vadakkedathukavu untuk dibawa ke rumah sakit rujukan covid-19 (Covid First Line Treatment Centers/CFLTC).
“Dia dijemput dari rumah sekitar jam 10 malam lalu diantar ke CFLTC Adoor, tempat Noufal menjemput seorang wanita tua,” kata Simon seperti dilansir Tribunnews dari Times of India, Selasa (8/9/2020).
“Dia melakukan kejahatan di tempat sepi dekat Aranmula setelah mengantar wanita tua itu ke CFLTC Kozhencherry,” tambahnya.
Insiden ini pun membuat gempar seluruh India. Menteri Kesehatan India sampai dituntut untuk segera mengundurkan diri menyusul peristiwa tersebut.
Perubahan besar-besaran dalam hal penanganan pandemi Covid-19 pun dituntut untuk segera dilakukan. Semua ini terjadi setelah aparat kepolisian berhasil membongkar latar belakang sang sopir.
Simon menjelaskan, korban melaporkan perbuatan bejat sopir tersebut saat tiba di CFLTC Pandalam, lokasi tujuannya.
“Tersangka sudah setahuan bekerja sebagai operator ambulans. Sebelumnya tersangka juga didakwa karena hendak membunuh di kasus penyerangan Alappuzha,†tukasnya.
Seruan Penyelidikan…
SERUAN PENYELIDIKAN
Partai oposisi India United Democratic Front (UDF) dan Bharatiya Janata Party (BJP) partai yang berkuasa saat ini menyerukan penyelidikan kasus ini.
“Gadis itu diantar sendirian dengan ambulans bersama pelakunya. Polisi sekarang mengatakan dia memiliki latar belakang criminal. Kenapa ini tidak dipikirkan sebelum dia ditunjuk,” keluh pemimpin oposisi Ramesh Chennithala.
Sementara itu kepala negara bagian Kerala dari partai BJP K Surendran mengatakan, insiden itu menyoroti kesalahan pemerintah.
“Kami menuntut pengunduran diri Menteri Kesehatan,” ujarnya.
Petugas medis distrik Pathanamthitta AL Sheeja menerangkan, perawat pemerintah menemani pasien di ambulans hanya jika kondisinya serius. Itu karena layanan tersebut dikelola oleh perusahaan swasta.
“Sesuai peraturan, teknisi medis darurat (EMT) harus ada di ambulans. Tetapi dalam kasus ini hanya pengemudi yang ada. Kami tidak tahu kenapa EMT itu tidak ada,†ujarnya.
Korban pemerkosaan adalah salah satu dari 148 pasien yang dinyatakan positif Covid-19 di distrik itu pada Sabtu, 5 September 2020.
Sheeja melanjutkan, ibu dan saudara perempuan korban dinyatakan positif virus korona tiga hari sebelumnya. Korban kemudian dipindah ke kediaman pamannya setelah mereka dirawat di CFLTC Pandalam.
“Ada keterlambatan dalam melacaknya saat kami pertama kali ke kediamannya di Pandalam,†kata Sheeja saat menjelaskan mengapa ambulans dikirim malam hari untuk menjemputnya.
Menteri Kesehatan India KK Shailaja mengatakan, tindakan tegas akan diambil terhadap terdakwa.
Dia berkata, Noufal dipekerjakan berdasarkan pengalaman masa lalunya di layanan ambulans di Alappuzha selama 2014-2015.
[AS]
https://www.youtube.com/watch?v=C1psF_7iLno
Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel YoutubeDigtara TV. Jangan lupa, like comment and Subscribe.
Sopir Ambulans Merudapaksa Pasien Covid-19 Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit