Pasien Covid-19 di Suria Memilih Mati Ketimbang Dirawat di Rumah Sakit
digtara.com – Pasien dengan penyakit virus korona (Covid-19) di Suria, kini lebih memilih mati ketimbang dirawat di Rumah Sakit. Itu karena buruknya fasilitas kesehatan yang ada di negeri yang tengah dilanda perang sejak satu dekade terakhir itu.
Baca Juga:
“Orang lebih suka mati daripada datang ke rumah sakit,” kata Moustafa, seorang dokter yang bekerja di sebuah rumah sakit di Damaskus dikutip dari Aljazeera, Rabu (7/10/2020).
Moustafa mengaku sering dimintai nasihat medis dari orang-orang. Sayangnya dia tidak bisa menemui mereka secara langsung karena mahalnya harga masker medis.
BACA JUGA: Pria di Guyana Dihukum 3 Tahun Penjara Karena Tiduri Mayat Pasien Covid-19
Di Suriah, masker medis yang harus diganti setiap harinya dijual paling murah 10 dolar AS (Rp147.000), sedangkan gaji seorang dokter di Suriah 188 dolar AS (Rp2,7 juta) per bulan.
“Ini terlalu mahal buat saya. Bisa Anda bayangkan? Seorang dokter yang tidak mampu membeli masker yang bagus?,” ujarnya.
Konsultasi Online…
KONSULTASI ONLINE
Di tengah kondisi serba pelik tersebut, banyak dokter yang menawarkan konsultasi medis secara online di laman Facebook. Selain itu, banyak juga bermunculan bisnis yang menyewakan tangki oksigen kepada pasien untuk digunakan di rumah.
Diketahui, selain pandemi Covid-19, Suriah juga dilanda konflik. Hingga kini negara itu belum sepenuhya pulih dari kehancuran. Perang menyebabkan fasilitas publik termasuk rumah sakit banyak yang hancur dan belum diperbaiki karena tidak ada bantuan.
Belum lagi banyak tenaga medis yang terpaksa melarikan diri dari Suriah guna menghindari peperangan yang membahayakan nyawa mereka.
BACA JUGA: Stres Akibat Covid-19, 114 Tentara Amerika Nekat Bunuh Diri
Akumulasi permasalahan itulah yang kini muncul saat pemerintah Suriah tengah berjuang mengendalikan penyebaran Covid-19. Berdasarkan data worldometer, terdapat 4.411 kasus infeksi dan 207 kasus kematian akibat virus itu di Suriah.
Namun, angka-angka tersebut diyakini bisa lebih besar di lapangan. Sebab, banyak pasien yang terinfeksi enggan melaporkan gejala terkait Covid-19.
Buruknya fasilitas medis dan karantina, serta desakan mencari nafkah mendorong orang yang terinfeksi merahasiakan kondisi mereka ketimbang harus menjalankan prosedur medis di lokasi yang sama sekali tidak layak serta terancam kehilangan penghasilan.
[AS]
https://www.youtube.com/watch?v=C1psF_7iLno
Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel Youtube Digtara TV. Jangan lupa, like comment and Subscribe.
Pasien Covid-19 di Suria Memilih Mati Ketimbang Dirawat di Rumah Sakit