Senin, 23 Desember 2024

Ngeri! Toko Senjata Ramai, AS Terancam Perang Saudara

- Selasa, 19 Januari 2021 01:11 WIB
Ngeri! Toko Senjata Ramai, AS Terancam Perang Saudara

digtara.com – Pelantikan Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Joe Biden 20 Januari besok rupanya belum dapat diterima oleh kubu pendukung Donald Trump dan kelompok kanan lainnya. Bahkan mereka mengancam bila pelantikan itu terjadi, maka akan terjadi perang saudara yang mengerikan.

Baca Juga:

Kelompok kanan BoogalooBoys, dengan mengenakan perlengkapan militer lengkap, menyatakan bahwa perang sipil berdarah dapat terjadi. Selain itu mereka meminta seluruh elemen politik bersatu untuk menumbangkan Biden yang dirasa sebagai kemenangan tirani itu.

“Ini adalah kesempatan terakhir kami untuk menghindari pemerintahan tirani atau perang saudara berdarah dan tidak ada gunanya di antara rakyat Amerika, yang tidak memiliki banyak hal untuk melawan satu sama lain dan memiliki lebih banyak kesamaan daripada yang mereka sadari,” kata seorang anggota Boogaloo yang tak menyebutkan identitasnya seperti dikutip news.com.au.

“Pesan kami kepada pemerintah adalah, kami datang dengan damai. Kami tidak berniat melakukan kekerasan, tapi saya mohon dengan berlinang air mata dan suara yang pecah, jika Anda terus menindas rakyat Amerika, mereka tidak akan rasional lagi.”

Teror Rasis

Sebenarnya ancaman teror ini sudah disampaikan intelijen AS. Melansir New York Times, milisi bersenjata dan ekstrimis rasis memang menargetkan teror saat pelantikan Biden.

Boogaloo, dipercaya bakal menjadi organasasi penggeraknya. Insiden masuknya massa pendukung Trump 6 Januari lalu ke gedung kongres, The Capitol, menjadi symbol yang makin memprovokasi kelompok ini.

“(Boogaloo) dapat mengeksploitasi akibat dari pelanggaran Capitol dengan melakukan serangan untuk mengacaukan dan memaksa konflik klimaks di AS,” menurut buletin yang dikeluarkan oleh Pusat Kontra Terorisme Nasional dan Departemen Kehakiman dan Keamanan Dalam Negeri, yang disebarkan secara luas ke lembaga penegak hukum di seluruh negeri pekan lalu.

Lebih lanjut beberapa badan pejabat federal AS menyatakan bahwa organisasi ini sangat mungkin menjadi ancaman terorisme domestik terbesar pada 2021. Dalam laporan yang dirilis itu kelompok ekstremis ini telah memandang penyerbuan Capitol sebagai sebuah signal penting.

Selain itu, para pejabat federal juga menyebut bahwa narasi Trump soal kecurangan pemilu juga menyebabkan beberapa individu mengadopsi keyakinan bahwa tidak ada solusi politik untuk mengatasi keluhan mereka. Ini akan semakin melegalkan tindakan kekerasan.

Sebagaimana diketahui, penyerbuan Capitol terjadi pasca massa Trump berunjuk rasa menuntut parlemen membatalkan kemenangan Biden atas pemilu 3 November. Dalam aksi unjuk rasa itu, Trump hadir dan menyatakan kepada pendukungnya bahwa ia tidak akan menyerah dalam pemilu yang disebutnya penuh kecurangan itu.

Sementara itu, FBI juga telah memperingatkan bahwa protes bersenjata oleh para pendukung Trump sedang direncanakan di 50 ibu kota negara bagian termasuk Washington jelang pelantikan Biden. Akibatnta pemerintah setempat meminta orang-orang untuk tidak datang ke pelantikan.

Toko Senjata Diserbu Pendukung Trump

Sementara itu, di beberapa negara bagian, dilaporkan bahwa toko-toko senjata dan amunisi dipenuhi oleh para pendukung Trump. Bahkan toko-toko tersebut kini kelimpungan dalam memenuhi permintaan senjata.
Seorang pemilik toko senjata di negara bagian Texas mengatakan kepada media lokal bahwa dia berusaha keras merekrut staf untuk memenuhi permintaan dan memperkirakan situasinya dapat berlanjut selama 24 bulan ke depan.

Pakar keamanan senjata Stephen Gutowski memposting gambar tanda di luar toko lokalnya di negara bagian Virginia yang menunjukkan “tidak ada amunisi yang tersedia”. Dia mengatakan masih ada antrean orang di luar toko dan di dalam tidak ada satupun senapan pompa yang tersedia.

“Masih ada antrean di luar toko senjata lokal. Dan mereka pada dasarnya masih tidak memiliki amunisi. Permintaan di sini terlalu banyak,” cuit Gutowski.

“Toko ini, All Shooters Tactical di Woodbridge, Virginia, tidak memiliki satupun senapan pompa yang tersedia untuk dijual (meskipun mereka memiliki senjata lain yang tersedia).”

Ada laporan serupa yang muncul di seluruh negeri, dengan pertunjukan senjata di Iowa hari ini melaporkan peningkatan besar dalam penjualan dari tahun-tahun sebelumnya.

Militer Siaga di Washington

Sebelumnya untuk mengamankan pelantikan Biden di ibukota Washington DC, Gedung Putih telah memerintahkan militer dari korps Garda Nasional untuk mengamankan kota itu. Beberapa area bahkan di lockdown.

Jenderal Angkatan Darat AS Daniel Hokanson, kepala Biro Pengawal Nasional, mengatakan kepada Wakil Presiden Mike Pence jika jumlah pasukan Garda Nasional yang datang ke Washington untuk membantu keamanan sejauh ini menjadi 21 ribu orang. Atas permintaannya pula Washington kini dalam keadaan ‘darurat’.

Kendaraan polisi menutup sebagian besar pusat kota. Mulai Jumat lalu semua garasi parkir di zona terlarang pusat kota telah ditutup. Ini akan berlaku hingga 24 Januari nanti.

Ayo baca konten menarik lainnya dan follow kami di Google News
Editor
:
SHARE:
Tags
Berita Terkait
Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Tabrak Dump Truk, Mahasiswa Undana Kupang Meninggal di Tempat

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Daftar Harga Emas Pegadaian Rabu 20 September 2023, Antam dan UBS

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Kasat Lantas Polres Sikka Dilaporkan ke Propam, Ini Kasusnya

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Mengenaskan! Jadi Korban Tabrak Lari, Mahasiswi di Kupang Meninggal Dunia

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Dua Pelaku Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polres Sumba Timur

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Kejati NTT Tahan Lima Tersangka Kasus Korupsi Persemaian Modern di Labuan Bajo

Komentar
Berita Terbaru