Gugur Saat Pengamanan Pemilu, 3 Anggota Polda NTT Dapat Santunan

Digtara.com | KUPANG – Kepolisian Daerah NTT (Polda NTT) memberikan perhatian serius bagi anggota yang meninggal dunia saat melaksanakan tugas.

Baca Juga:

• Jadi Waka Setukpa Polri, Kombes Pol Satria Yusada Serahkan Jabatan Karo SDM Polda NTT ke Kapolda NTT
• Polwan Polresta Kupang Kota Bagi Bunga di Jalan
• Polda NTT Sanksi Anggota yang Terkena OTT di Tempat Hiburan

Melalui PT Asabri cabang Kupang, Polda NTT memberikan santunan berupa uang kepada ahli waris dari tiga anggota Polda NTT yang meninggal dunia saat melaksanakan tugas pengamanan Pemilu dalam operasi Mantap Brata tahun 2019.

Pemberian santunan tersebut dilakukan Kapolda NTT, Irjen Pol Drs Raja Erizman dan pimpinan PT Asabri Cabang Kupang, Petrus Sirait di lantai I Mapolda NTT usai upacara korps raport kenaikan pangkat perwira dan bintara Polri Polda NTT, Rabu (3/7).

Tiga anggota yang menerima uang santunan masing-masing Aiptu anumerta Daniel Dota (anggota Polres Ende). Santunan sebesar Rp 346 juta lebih diterima ahli waris Ny Wildayukin.

Anggota lain yang menerima santunan yakni Aipda Stefanus Pekuwali (anggota Polres Kupang). Santunan sebesar Rp 340 juta lebih diterima istri almarhum, Ny Febe Meritanti Djararaga.

Bripka anumerta Yustinus Petrus Nangge (anggota Polres Ende) santunannya diterima istri almarhum, Ny Dina Felpina Sareng sebesar Rp 298 juta lebih.

Ketiga anggota Polda NTT ini gugur pada bulan April dan Mei 2019 lalu saat melakukan tugas pengamanan Pemilu legislatif dan Pemilu presiden tahun 2019 di wilayah Kabupaten Belu, Kabupaten Kupang dan Kabupaten Ende.

Kapolda NTT, Irjen Pol Drs Raja Erizman pada kesempatan tersebut mengemukakan kalau setiap anggota Polri dan PNS Polri seharusnya tetap bersyukur termasuk untuk kejadian buruk karena ada hikmah.

Perhatian pimpinan dan institusi Polri dilakukan melalui pemberian santunan bagi anggota yang meninggal dunia saat pemilu.

“Selain pemberian santunan, anggota yang meninggal saat pengamanan pemilu 2019 juga diberikan kenaikan pangkat luar biasa setingkat lebih tinggi dari pangkat sebelumnya,” ujar jenderal bintang dua ini.

Kapolda NTT berharap, ahli waris memanfaatkan dana santunan yang diterima untuk kegiatan positif terutama untuk pendidikan anak-anak sehingga santunan tersebut benar-benar bermanfaat.

“Santunan harusnya memiliki manfaat dan dirasakan oleh keluarga anggota Polri yang meninggal dalam tugas,” tambah Kapolda NTT.

Kapolda juga menghargai pemberian santunan dan beasiswa dari Asabri sehingga sangat membantu.

Penyerahan santunan dilakukan Kapolda NTT dan Kepala Asabri Cabang Kupang dengan menyerahkan buku tabungan BRI serta piagam penghargaan dari Kapolri dan Kapolda NTT atas jasa dan pengabdian anggota Polri yang gugur saat melaksanakan tugas kedinasan selama pengamanan Pemilu 2019 di wilayah Polda NTT.

Bagi anggota yang mengalami kenaikan pangkat periode 1 Juli 2019, Kapolda NTT juga mengingatkan bahwa kenaikan pangkat hasus diikuti dengan peningkatan kinerja anggota dan PNS.

“Tidak ada guna jika pangkat lebih tinggi tetapi tidak ada pengaruh pada pelaksanaan tugas,” tandas Kapolda NTT.

Kapolda menegaskan bahwa kenaikan pangkat memberikan dorongan untuk bagi anggota dan PNS Polri meningkatkan prestasi.

Namun Kapolda berharap agar anggota dan PNS Polri yang naik pangkat memperbaiki kinerja untuk memberikan pelayanan lebih baik serta melaksanakan kegiatan yang berbaur dengan masyarakat.[win]