Jadi Duta Parenting, Istri Gubernur Siap Cegah Angka Stunting di Maluku
Digtara.com | AMBON – Istri Gubernur Maluku, Widya Pratiwi Murad berkeinginan untuk menurunkan angka penderita stunting di Maluku.
Baca Juga:
Hal ini disampaikan setelah dirinya dikukuhkan menjadi duta Parenting oleh Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga Ditjen Keselamatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kartini Rustadi di aula Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, Rabu (3/07/2019) kemarin.
“Saya mau jadi duta Parenting, karena saya melihat 34 persen stunting di Maluku saat ini adalah ancaman bagi anak-anak Maluku. Targetnya, mininal selama lima tahun ke depan tidak ada lagi peningkatan angka stunting,” kata Widya.
Widya mengaku, dalam waktu akan melakukan sosialisasi pencegahan stunting kepada masyarakat di tiga kabupaten yang memiliki angka stunting cukup tinggi, yakni Maluku Tengah, Seram Bagian Barat dan Kepulauan Aru.
Sosialisasi tersebut dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, bagaimana mencegah stunting pada anak yang dimulai dari kesehatan dan kecukupan gizi pada 1.000 hari pertama kehidupan.
“Saya akan menggerakan kader-kader PKK untuk pencegahan stunting. Setelah HUT PKK, kita akan turun ke tiga lokasi fokus stunting untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat setempat,” tuturnya.
Diketahui, angka rata-rata stunting nasional 30,2 persen per jumlah kelahiran. Saat ini Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur berada pada posisi tertinggi stunting di Indonesia.
Sementara di Maluku, berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 Kemenkes, stunting di Maluku mencapai 34,1 persen dari jumlah kelahiran setiap tahunnya.
Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga Ditjen Keselamatan Masyarakat Kemenkes Kartini Rustadi mengatakan 40 persen masalah stunting bersifat spesifik yang bisa ditangani oleh kesehatan, tapi 60 persennya bersifat sensitif dan harus didukung oleh program-program lintas sektor lainnya.
“Kesehatan tidak bisa berjalan baik tanpa dukungan yang lain karena stunting bukan hanya soal gizi tapi dari berbagai aspek. Peran duta adalah mengadvokasi bagaiamana meyakinkan perlu bersama-sama dan ini adalah satu upaya yang harus dilakukan di Indonesia,” jelas Kartini.