Calon Mahasiswa Politeknik Negeri Kupang Kritis Setelah Terjatuh Dari Lantai 3 Gedung Kampus
digtara.com | KUPANG – Seorang calon mahasiswa Politeknik Negeri Kupang, tak sadarkan diri setelah terjatuh dari lantai 3 bangunan kampus tersebut, Senin (5/8/2019) pagi.
Baca Juga:
Calon mahasiswa bernama Ardo Iki (18), yang berasal dari Desa Anak Alang, Kecamatan Katiku Tana, Kabupaten Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur itu pun langsung dilarikan ke RSU Kartini Kota Kupang, untuk mendapatkan pertolongan.
Paman korban korban, Daniel Umbu Behi (38), menyatakan saat itu keponakannya hendak mengikuti ujian seleksi masuk di kampus tersebut.
Sebelum ujian di lantai 2 gedung, korban mencari toilet untuk buang air kecil. Ia kemudian naik ke lantai 3 untuk mencari toilet.
Di lantai 3, korban membuka salah satu pintu ruangan yang ia kira merupakan pintu ruangan toilet. Begitu melangkahkan kakinya ke dalam ruangan di balik pintu tersebut, ia langsung terperosok hingga jatuh ke lantai dasar bangunan. Ternyata ada sebuah lubang yang menganga di ruangan tersebut.
“Detail pastinya saya belum tahu, tapi tadi begitu lah penjelasan pihak kampus,â€ujar Daniel kepada digtara.com di depan IGD Rumah Sakit Kartini Kota Kupang.
Kondisi Ardo sendiri, kata Daniel, kini kritis. Dokter sempat menemui mereka dan menjelaskan kondisi Ardo yang sulit untuk diselamatkan.
“Keadaannya sangat kritis. Tapi mudah-mudahan tertolong,” jelasnya.
Daniel mengaku, ia dan keluarga Ardo sudah menerima peristiwa ini sebagai musibah. Namun mereka meminta agar pihak Politeknik Negeri Kupang, memperhatikan fasilitas gedung di kampus mereka, sehingga tidak lagi terjadi kejadian serupa.
“Kami juga tidak menginginkan kejadian ini, tapi kampus harus bertanggungjawab,”paparnya.
Kabag Umum dan Keuangan Politeknik Negeri Kupang, Dara Miha Balo bersama sudah menjenguk korban ke Rumah Sakit pada pukul 13.20 WITA tadi.
Dara membenarkan kejadian tersebut terjadi di lantai 3 Gedung Teknik Mesin PNK. Dara menjelaskan kejadian tersebut merupakan kecelakaan tunggal.
Diakuinya, kamar mandi tersebut merupakan kamar mandi yang belum selesai dikerjakan dan lantai kamar mandi tersebut dibiarkan menganga untuk saluran air.
“Diduga dia (korban) tidak tahu lalu membuka pintu kamar mandi lalu terjatuh,” katanya.
Kamar mandi itu, lanjut Dara, sudah ada sejak gedung tersebut dibangun 10 tahun lalu. Namun ia tak membantah jika ada kelalaian dengan tidak memasang tanda larangan masuk ke ruangan itu dari pihak kampus.
“Dulunya pintu kamar mandi itu dikunci, tapi sudah dirusak, tidak tahu siapa yang rusak. Untuk kasus ini, kita akan sama-sama menanganinya. Kami dari pihak kampus tidak akan lepas tangan,”tukasnya.
[AS]