Gudang Logistik dan Data Polda NTT Terbakar
digtara.com | KUPANG – Kebakaran melanda areal Markas Polda Nusa Tenggara Timur, Jalan Jendeal Soeharto, Kota Kupang, Senin (5/8/2019).
Baca Juga:
Api membakar Gedung Logistik, yang terletak di bagian belakang. Api pertama kali diketahui sekitar pukul 16:30 WITA. Sebanyak enam ruangan di gedung tersebut habis terbakar, termasuk ruang Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) dan ruang data.
Belum diketahui secara jelas sumber api yang menyebabkan kebakaran. Namun dugaan sementara api berasal dari ruang Teknologi Informasi Kepolisian di sudut bangunan yang terbakar. Api kemudian cepat menjalar ke semua sudut ruangan. Angin yang kencang dan bangunan yang sudah cukup tua memudahkan api cepat merambat ke seluruh.
Saat kebakaran, sebagian besar anggota polisi dan Pegawai Negeri Sipil pada Biro Logistik Polda NTT, sudah pulang. Sehingga seluruh dokumen, perangkat elektronik dan data di ruang LPSE tidak bisa diselamatkan dan hangus terbakar.
Api menghanguskan seluruh bagian atap dan bagian dalam ruangan. Aliran listrik di seluruh Mapolda NTT dipadamkan untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. Empat unit water canon milik polisi, lima unit tangki air Polda, lima tangki air dinas pemadam kebakaran Kota Kupang diturunkan untuk memadamkan api. Api baru benar-benar berhasil dipadamkan sekitar pukul 18.30 WITA.
Waka Polda NTT, Brigjen Pol Johanis Asadoma yang dikonfirmasi disela-sela pemantauan proses pemadaman api mengakui kalau pihaknya belum bisa menyimpulkan penyebab kebakaran.
“Angin kencang memudahkan api membakar seluruh bangunan gedung logistik,”tandas jenderal bintang satu itu.
Terpisah, Karo Logistik/Sarana prasarana (Sarpras) Polda NTT, Kombes Pol Yadi Priyadi mengatakan, kerugian dari kebakaran ini ditaksir mencapai Rp 10 milyar. Terdiri dari kerugian atas kebakaran gedung senilai Rp5 milyar dan Rp 5 milyar lainnya kerugian atas perlengkapan kantor berupa puluhan unit komputer dan perangkatnya, dokumen dan sarana LPSE, serta dokumen pengadaan dan sarana lainnya.
“Semua dokumen ludes terbakar. Selanjutnya aktivitas kantor dilakukan di gudang bagian belakang sambil menunggu perbaikan lebih lanjut,â€tukasnya.
[AS]